Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadisnaker Sebut Banyak Perusahaan di Kabupaten Bekasi Tak Lapor jika Karyawannya Terpapar Covid-19

Kompas.com - 26/08/2020, 10:34 WIB
Cynthia Lova,
Jessi Carina

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com - Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Bekasi Suhup menyampaikan banyak perusahaan di wilayahnya yang tidak terbuka jika karyawannya terpapar Covid-19.

“Salah satu kelemahan dari perusahaan ketika ada awal kejadian mereka terkadang tidak proaktif melapor kepada kita,” ujar Suhup saat dihubungi, Selasa (25/8/2020).

Menurut Suhup, perusahaan-perusahaan biasanya melapor ada penemuan karyawannya terpapar Covid-19 jika jumlahnya sudah banyak.

Hal tersebut membuat virusnya menyebar ke orang lain secara masif tanpa ada tracing menyeluruh.

Baca juga: LG Electronics Benarkan 238 Karyawannya Terpapar Covid-19, tetapi Akan Beroperasi Lagi Pekan Depan

“Kalau sudah kejadian mereka tidak bisa menangani, baru mereka lapor kepada kita. Padahal kita sudah sampaikan di banyak kesempatan ketika ada yang terpapar Covid-19 segera lapor kepada kita,” kata dia.

Suhup mengatakan, seharusnya perusahaan itu proaktif melaporkan secara rutin perkembangan kondisi karyawannya, sehingga Pemkab Bekasi bisa langsung melacak orang-orang terdekat dan keluarga karyawan yang terpapar virus corona tipe-2 itu.

“Karena sebesar apapun perusahaan dan sebanyak apapun uangnya itu kalau sudah ada yang positif Covid-19 tidak akan mampu menangani. Karena menyangkut karyawan, lingkungan, keluarga karyawan, kan tidak bisa,” ujar dia.

Suhup mengatakan, banyaknya klaster perusahaan di wilayahnya akan jadi evaluasi bagi Pemkab Bekasi.

Baca juga: Wali Kota Pastikan Daya Tampung Rumah Sakit di Bekasi Cukup untuk Rawat Pasien Covid-19

Pihak Pemkab Bekasi juga telah membuat tim untuk mengawasi lebih ketat perusahaan-perusahaan agar tetap menaati aturan protokol kesehatan.

“Saya sampaikan kepada perusahaan bahwa Covid-19 ini belum selesai. Jangan lengah dan menganggap remeh tetap harus lakukan protokol kesehatan, pengaturan jam kerja karyawan, pembatasan karyawan, dan juga hand sanitizer. Yang tidak kalah penting keterbukaan, jangan sampai kalau Covid-19 sudah menyebar baru dilaporkan ke kita,” tutur dia.

Sebelumnya, sebanyak 238 karyawan perusahaan LG Electronics di kawasan MM 2.100 Industri Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat terpapar Covid-19.

Hal tersebut dikemukakan Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi, Alamsyah.

“Iya 238 (orang karyawan yang terpapar Covid-19). Masih di-tracking,” kata Alamsyah.

Alamsyah menambahkan, kasus berasal dari seorang karyawan yang bekerja di bagian staf kantor ditemukan meninggal dunia terpapar Covid-19 pada 19 Agustus lalu.

Kemudian, sekitar 600 karyawan diperiksa. Saat diperiksa, ditemukanlah 238 karyawan terpapar Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua DPRD Kota Bogor Dorong Pemberian 'THR Lebaran' untuk Warga Terdampak Bencana

Ketua DPRD Kota Bogor Dorong Pemberian "THR Lebaran" untuk Warga Terdampak Bencana

Megapolitan
Dua Karyawan SPBU Karawang Diperiksa dalam Kasus Bensin Dicampur Air di Bekasi

Dua Karyawan SPBU Karawang Diperiksa dalam Kasus Bensin Dicampur Air di Bekasi

Megapolitan
Soal Urgensi Beli Moge Listrik untuk Pejabat, Dishub DKI: Targetnya Menekan Polusi

Soal Urgensi Beli Moge Listrik untuk Pejabat, Dishub DKI: Targetnya Menekan Polusi

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di DKI Jakarta Hari Ini, 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di DKI Jakarta Hari Ini, 28 Maret 2024

Megapolitan
Gagal Rekonstruksi karena Sakit, Gathan Saleh Dibawa ke Dokter

Gagal Rekonstruksi karena Sakit, Gathan Saleh Dibawa ke Dokter

Megapolitan
Karyoto Disebut Hentikan Perkara Firli Bahuri Diam-diam, Polda Metro Jaya: Mengada-ada!

Karyoto Disebut Hentikan Perkara Firli Bahuri Diam-diam, Polda Metro Jaya: Mengada-ada!

Megapolitan
9 Tahun Misteri Kasus Kematian Akseyna, Keluarga Tidak Dapat “Update” dari Polisi

9 Tahun Misteri Kasus Kematian Akseyna, Keluarga Tidak Dapat “Update” dari Polisi

Megapolitan
Ammar Zoni Residivis Narkoba 3 Kali, Jaksa Bakal Pertimbangkan Tuntutan Hukuman

Ammar Zoni Residivis Narkoba 3 Kali, Jaksa Bakal Pertimbangkan Tuntutan Hukuman

Megapolitan
Kasus DBD Melonjak, Dinkes DKI Gencarkan Kegiatan “Gerebek PSN” Seminggu Dua Kali

Kasus DBD Melonjak, Dinkes DKI Gencarkan Kegiatan “Gerebek PSN” Seminggu Dua Kali

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangsel Hari Ini, 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangsel Hari Ini, 28 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 28 Maret 2024

Megapolitan
Kembangkan 'Food Estate' di Kepulauan Seribu, Pemprov DKI Bakal Perhatikan Keselamatan Lingkungan

Kembangkan "Food Estate" di Kepulauan Seribu, Pemprov DKI Bakal Perhatikan Keselamatan Lingkungan

Megapolitan
Kelakar Heru Budi Saat Ditanya Dirinya Jadi Cagub DKI: Pak Arifin Satpol PP Juga Berpotensi...

Kelakar Heru Budi Saat Ditanya Dirinya Jadi Cagub DKI: Pak Arifin Satpol PP Juga Berpotensi...

Megapolitan
Keluarga Korban Pembacokan di Kampung Bahari Masih Begitu Emosi terhadap Pelaku

Keluarga Korban Pembacokan di Kampung Bahari Masih Begitu Emosi terhadap Pelaku

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Kota Bogor Hari Ini, 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bogor Hari Ini, 28 Maret 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com