JAKARTA, KOMPAS.com - Pembunuh bayaran tak hanya ada dalam film. Dalam kehidupan nyata, hal itu terjadi.
Di Jakarta dan sekitarnya, pembunuhan yang dilakukan orang bayaran kerap terjadi belakangan ini.
Pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel menjekaskan, pembunuhan dengan menggunakan orang bayaran terjadi karena ketidakmampuan orang yang mengoder untuk mengendalikan emosinya.
"Berarti tidak mampu mendehumanisasi target. Kedua, tidak punya akses ke instrumen yang dibutuhkan untuk menghabisi korban dan ketiga melarikan diri dari hukum," kata Reza saat dihubungi, Rabu (26/8/2020).
Berikut ini tiga kasus pembunuhan yang menggunakan orang bayaran dalam beberapa bulan terakhir di Jakarta dan sekitarnya.
Aulia Kesuma terlibat dalam pembunuhan terhadap suaminya sendiri, yaitu Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) dan anak tiri Aulia yaitu M Adi Pradana alias Dana (23).
Pembunuhan itu terjadi di mereka di Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan pada Agustus 2019.
Pembunuhan itu bermula dari Aulia terlilit utang bank Rp 10 miliar yang digunakan untuk membuka restoran. Aulia sakit hati kepada Edi yang tidak mengizinkan dia menjual rumah untuk melunasi hutang.
Baca juga: Aulia Kesuma dan Anaknya Divonis Mati oleh Hakim PN Jaksel
Awalnya, Aulia berencana untuk menghabisi nyawa suami dan anak tirinya dengan disantet. Dia meminta bantuan suami dari mantan asisten rumah tangganya, Rody.
Aulia memberikan uang Rp 40 juta kepada Rody. Namun cara itu tidak mempan.
Aulia kembali meminta Rody mencari senjata api dan orang yang bersedia dibayar untuk menghabisi nyawa Edi. Rencana itu juga gagal.
Aulia lalu memutuskan untuk membunuh Edi dan Dana dengan cara diracun dan dibakar.
Aulia dibantu anaknya, Kelvin dan dua pembunuh bayaran asal Lampung bernama Sugeng serta Agus. Kedua pembunuh bayaran itu aslinya buruh tani.
Mereka dihubungi Aulia dengan alasan meminta bantuan untuk membersihkan gudang di rumahnya di Lebak Bulus itu. Setelah tiba, mereka diminta untuk membunuh Edi dan Dana.
Setelah melakukan pembunuhan, mereka membawa jenazah korban ke Sukabumi, Jawa Barat untuk dibakar demi menghilangkan jejak.