Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kotak Amal Mushala Dicuri di Pondok Pinang, Uang Pembayaran Guru Ngaji Pun Raib

Kompas.com - 26/08/2020, 16:15 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Kotak amal milik Mushala Al-Ikhlas di Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan yang dicuri diperkirakan berisi uang sekitar Rp 2.000.000.

Sejatinya uang dalam kotak amal tersebut bakal digunakan untuk membiayai kegiatan Mushala Al-Ikhlas.

Humas Mushala Al-Ikhlas Muhammad Mudakir mengatakan, jumlah uang di kotak amal tersebut diketahui berdasarkan jumlah perhitungan pada Mei 2020 lalu.

Mudakir menyebutkan, jumlah Rp 2.000.000 tersebut hanya berasal dari satu kotak amal yang dicuri maling.

“(Uang kotak amal digunakan untuk) kegiatan mushala, seperti kebersihan, bayar guru ngaji, sama perawatan misal ada kerusakan dan perawatan gedung,” kata Mudakir saat ditemui, Rabu (26/8/2020) siang.

Uang kotak amal rencana digunakan untuk biaya-biaya termasuk penyelenggaraan kegiatan pengajian dan pembayaran gaji tiga guru mengaji.

Baca juga: Viral, Video Aksi Maling Gotong Kotak Amal Mushala di Pondok Pinang Terekam CCTV

Uang kotak amal biasanya direkap setiap bulan dan kemudian dibagi per pos kebutuhan.

“(Kami) Tidak berharap untuk kembali, tapi tetap pengen tau siapa (pencurinya). Tega amat gitu kotak amal diangkat (dan dicuri). Katena kalau pun ketemu juga duit udah ga tahu ke mana,” ujar Mudakir.

Sebelumnya, pencurian kotak amal milik Mushala Al-Ikhlas di Haji Saikin, Pondok Pinang, Jakarta pada Jumat (21/8/2020).

Aksi pencurian kotak amal terekam kamera CCTV dan viral di media sosial Instagram.

Dalam video tersebut, terlihat dua laki-laki turun dari mobil dan seorang lainnya menahan pintu mobil.

Satu laki-laki mengenakan celana pendek dan kaus pendek. Satu laki-laki lainnya bercelana panjang dan menggunakan jaket.

Baca juga: Dituding Ajari Anaknya Curi Kotak Amal, Kepala SLB Laporkan 4 Akun Medsos ke Polisi

Kedua laki-laki tersebut terlihat menggunakan masker.

Kedua laki-laki tersebut kemudian mengangkat kotak amal milik Mushalla Al-Ikhlas yang berada di luar dan dimasukkan ke dalam mobil.

Kemudian, mobil tersebut pergi meninggalkan Mushala Al-Ikhlas.

Pencurian tersebut berlangsung kurang dari satu menit. Pelaku diduga berjumlah empat orang.

Mudakir mengatakan, mobil tersebut datang dari Jalan Haji Saikin arah Rempoa.

Setelah berhasil menggondol kotak amal, pelaku pergi meninggalkan Jalan Haji Saikin ke arah Jalan Ciputat Raya.

Pihak Mushala Al-Ikhlas telah melaporkan peristiwa pencurian ini ke Polsek Kebayoran Lama.

Polisi telah memeriksa Mudakir dan mengambil rekaman video CCTV yang berisi pencurian kotak amal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com