Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Usut Penggelapan Pajak oleh Otak Pembunuhan Pengusaha di Kelapa Gading

Kompas.com - 26/08/2020, 18:44 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian akan mengusut kasus dugaan penggelapan pajak yang dilakukan NL, karyawati PT. DTJ milik Sugianto (51).

NL adalah otak pembunuhan Sugianto, pengusaha pelayaran, yang dilakukan di ruko Royal Gading, Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada 13 Agustus 2020.

Kasus tersebut diusut setelah Kepolisian menerima laporan dari Hari Susanto, kerabat atau rekan kerja Sugianto.

"Ada kasus lain tentang penggelapan keuangan perusahaan ke NL," kata Hari di Polres Metro Jakarta Utara, Rabu (26/8/2020).

Baca juga: Otak Pembunuhan Pengusaha di Kelapa Gading Mengaku Sakit Hati, Sering Diajak Korban Berhubungan Badan

Hari mengatakan, persoalan pajak perusahaan tersebut juga diceritakan oleh istri Sugianto. Namun, ia mengaku tidak tahu detail persoalan penggelapan pajak tersebut.

"Kami balik lagi ke belakang memang ada cerita, terutama istri almarhum mengenai masalah pajak yang ada di kantor itu. Memang ada sedikit cerita, tapi kami kurang tahu detail. Makanya kami masih dalam proses pencarian data-data," kata Hari.

Sementara itu, Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Djarwoko mengatakan, pihaknya akan mengusut setelah laporan diterima.

"Bahwa terkait kasus penembakan, keluarga korban merasa dirugikan sehingga membuat laporan polusi terkait penggelapan jabatan. Ada beberapa hal yang dilaporkan penggelapan. Saat ini sudah kami terima dan anggota kami sedang lakukan penyelidikan," kata Djarwoko.

Hasil penyelidikan sementara, dugaan penggelapan pajak yang dilakukan NL menjadi salah satu motif pembunuhan Sugianto.

Baca juga: Bunuh Bosnya di Kelapa Gading, Karyawati Bayar Rp 200 Juta Sewa Pembunuh Bayaran

Kepolisian sudah menangkap 12 tersangka, salah satunya NL. Karyawati itu meminta bantuan suami sirinya, M, untuk membunuh bosnya.

Hasil pemeriksaan, ternyata pengusaha bidang pelayaran tersebut sempat ingin dibunuh dengan cara lain.

NL awalnya berencana membunuh korban di dalam mobil. NL dan suami sirinya, M menyuruh salah satu tersangka dari kelompok sindikat pembunuh bayaran berinisial R untuk berpura-pura jadi petugas pajak.

R awalnya ingin bertemu dengan Sugianto pada 10 Agustus lalu.

"Yang bersangkutan (R) berpura-pura sebagai petugas pajak dari Kanwil Jakarta Utara. Dibawa ke mobil dan di mobil dieksekusi. Tapi korban tidak mau sehingga rencana tersebut gagal," ujar Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Nana Sudjana di Mapolda Metro Jaya.

Setelah rencana awal gagal, R, NL, dan M mencari cara lain. Akhirnya disepakati pembunuhan dengan cara menembak Sugianto di ruko Royal Gading Square ketika keluar kantornya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com