Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinas SDA: Refocusing Anggaran Covid-19 Tak Pengaruhi Program Grebek Lumpur

Kompas.com - 27/08/2020, 10:06 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Juaini Yusuf mengatakan, program grebek lumpur di sungai, kali hingga saluran kecil di Jakarta tetap berjalan meski adanya refocusing anggaran karena ada pandemi Covid-19.

Refocusing anggaran tersebut tidak mempengaruhi mata anggaran untuk pengerukan lumpur karena masuk dalam biaya pemeliharaan.

Juaini menyebutkan, pemeliharaan saluran mikro, makro, penghubung, kali dan sungai tidak boleh berhenti. Hal itu dilakukan untuk mencegah genangan dan banjir yang biasa terjadi di Jakarta saat musim hujan.

"Meskipun terkena refocusing dari anggaran yang ada, tapi pengerukan tetap jalan terus. Tidak ada masalah, karena pemeliharaan tidak boleh berhenti," kata Juaini dalam keterangannya, Kamis (27/8/2020).

Baca juga: Dinas SDA DKI Ajukan Anggaran Rp 5 Triliun untuk Penanggulangan Banjir

Menurut dia, pengerukan lumpur memakai sistem swakelola, melalui anggaran pemeliharaan yang ada di dinas maupun di suku dinas. Nilai anggarannya di setiap sudin bervariasi tetapi total mencapai Rp 80 miliar.

"Jadi tugas kami dari dinas maupun sudin untuk terus melakukan giat grebek lumpur di berbagai tempat. Mulai dari saluran mikro, makro, saluran penghubung, kali-kali dan waduk-waduk," ujarnya.

Juaini memaparkan, refucosing anggaran sebetulnya membuat sejumlah proyek pembangunan tertunda.

Dinas SDA DKI Jakarta awalnya mendapat kucuran anggaran Rp 2 triliun dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2020. Namun dengan adanya refocusing anggaran Covid-19, alokasi dana yang diterima dinasnya berkurang sekitar 50 persen.

"Itu sekitar menjadi Rp 1,2 triliunan, dana itu ada di dinas dan sudin-sudin di wilayah DKI Jakarta," kata Juaini.

Pada Juli lalu, Pemprov DKI Jakarta telah mendapat pinjaman dana dari pemerintah pusat melalui PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) senilai Rp 12,5 triliun.

Dinas SDA DKI Jakarta mendapat suntikan dana sekitar Rp 5,2 triliun. Dengan demikian Dinas SDA bisa melanjutkan sejumlah program.

Tercatat ada tujuh proyek yang akan dikerjakan dinas itu selama tiga tahun dengan menggunakan dana pinjaman tersebut.

Di antaranya pembangunan polder pengendalian banjir, revitalisasi pompa pengendali banjir, pembangunan waduk pengendali banjir, peningkatan kapasitas sungai dan drainase kali kewenangan kementerian, pembangunan vertikal drainase, serta sistem informasi penunjang banjir.

"Dari tujuh program itu, anggaran terbesar ada pada peningkatan kapasitas sungai dan drainase kali kewenangan kementerian sebesar Rp 2,070 triliun," ujar dia.

Program grebek lumpur telah dikerjakan sejak April lalu sampai akhir tahun 2020.

Tahun ini, ada 13 kali yang menjadi sasaran utamanya program itu yang terbagi di lima wilayah kota, yaitu pengerukan lumpur di Kali Ciliwung segmen Kampung Melayu sampai Jembatan Tongtek sepanjang 5,3 kilometer di Jakarta Timur.

Kemudian pengerukan Kali Ciliwung di segmen Jembatan Tongtek sampai pintu air Manggarai sepanjang 2,7 kilometer di Jakarta Selatan.

Selanjutnya, pengerukan di Kali Kanal Banjir Barat (KBB) segmen Pintu Air Karet sampai Jembatan Roxy sepanjang 13,9 kilometer di Jakarta Pusat.  Lalu pengerukan di kali KBB segmen Jelambar sampai Season City sepanjang 1,5 kilometer di Jakarta Barat.

Terakhir, pengerukan di Kali Adem segmen PIK (Pantai Indah Kapuk) sampai Muara Angka sepanjang 3,2 kilometer di Jakarta Utara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com