20 Agustus : bertambah 595 menjadi 31.757 kasus
21 Agustus: bertambah 641 menjadi 32.398 kasus (lonjakan pertama)
22 Agustus: bertambah 601 menjadi 32.999 kasus
23 Agustus: bertambah 637 menjadi 33.636 kasus (lonjakan kedua)
24 Agustus: bertambah 659 menjadi 34.295 kasus (lonjakan ketiga)
25 Agustus : bertambah 636 menjadi 34.931 kasus (lonjakan keempat)
26 Agustus : bertambah 711 menjadi 35.642 kasus (lonjakan kelima)
Tak hanya kasus harian yang terus meningkat, angka positivity rate Covid-19 dalam dua pekan terakhir di DKI Jakarta juga terus meningkat.
Bahkan, angka positivity rate pernah mencapai 10 persen.
Angka positivity rate itu merupakan angka tertinggi sejak awal pandemi Covid-19 dan telah melebihi batas ideal yang ditetapkan WHO yakni tidak lebih dari 5 persen.
Pemprov DKI mengklaim tingginya kasus Covid-19 dan positivity rate dalam kurun waktu dua pekan terakhir itu disebabkan pelaksanaan tes swab dengan metode polymerase chain reaction (PCR) secara masif.
Baca juga: UPDATE 26 Agustus: Bertambah 711, Kasus Positif Covid-19 di Jakarta Capai 35.642
Berdasarkan catatan Kompas.com, jumlah yang dites PCR masih stagnan dengan rata-rata 4.794 orang. Bahkan, orang yang dites PCR tidak pernah melebihi 6.500 orang.
Sementara angka positivity rate terus meningkat setiap hari dalam dua pekan terakhir. Berikut rinciannya,
13 Agustus : 5.049 orang, positivity rate sepekan 8,7 persen
14 Agustus : 5.025 orang, positivity rate sepekan 8,5 persen