Ia khawatir anak muridnya tak mudah menyerap pelajaran ketika belajar secara virtual.
“Saya rindu ngajar secara langsung, apalagi banyak murid baru yang saya tidak tahu gimana personalnya secara langsung,” kata dia.
Melihat situasi Covid-19 yang makin banyak merebak ke masyarakat membuatnya pesimistis bahwa Jakarta akan beraktivitas normal lebih cepat.
Ia miris melihat banyak anggota masyarakat yang masih abai terhadap Covid-19 semenjak PSBB dilonggarkan.
Padahal, Nova sudah berdiam diri di rumah dengan harapan virus mematikan ini bisa kelar lebih cepat.
Baca juga: Rangkuman PSBB Dua Pekan Terakhir: Positivity Rate Tembus 10 Persen, Pemprov DKI Akan Buka Bioskop
Terlebih lagi, tak terbayangkan jika mengingat perjuangan tenaga kesehatan selama ini sulitnya bekerja berjam-jam dengan alat pelindung diri (APD) untuk terhindar dari Covid-19.
Perjuangan tenaga kesehatan seolah dipandang sebelah mata oleh segelintir masyarakat yang masih abai.
“Paling susah numbuhin kesadaran masyarakat kan, jadi sebenarnya kuncinya di masyarakat juga. Kita tidak bisa kerja sendiri,” kata dia.
Sementara itu, Vinto (24), warga Cakung, sempat merasa frustrasi ketika harus berdiam diri di rumah selama enam bulan.
Sebab, ia kerap diejek oleh temannya karena tetap di rumah meski pemerintah telah melonggarkan PSBB.
Namun, ia tetap bersikeras di rumah karena terbukti pemerintah sampai saat ini belum mampu menangani Covid-19 dengan baik.
Baca juga: Minta PSBB Transisi Diperpanjang, Politisi PDI-P: Gubernur Juga Harus Turun Mengawasi
“Ya intinya lihat saja negara kita, tidak pernah grafik Covid-19-nya melandai, malahan naik terus. Padahal, tesnya sedikit dan masih di bawah standar minimal WHO.”
“Hal dasar yang perlu dilakukan (pelacakan kasus dan tes masif) aja belum maksimal terpenuhi. Saya khawatir kita terjebak dalam waktu lama dengan pandemi ini,” ucap dia.
Oleh karena itu, ia sangat berharap pemerintah lebih proaktif untuk menangani kasus Covid-19.
Untuk kebijakan yang berpeluang menimbulkan penyebaran Covid-19, ia meminta pemerintah menghentikannya.
Ia juga meminta pemerintah untuk menggencarkan tes masif, bahkan hingga ke daerah-daerah terpencil.
Selain itu, ia berharap pemerintah meningkatkan kualitas rumah sakit untuk isolasi sehingga bisa menampung banyak pasien Covid-19. Dengan begitu, ia berharap kasus Covid-19 di Indonesia segera berakhir.
“Kasihan dokter dan rumah sakit, suatu hari pasti akan menemui batas kemampuannya karena pemerintah tidak pernah mengendalikan wabah dengan baik. Kalau dokter dan rumah sakit sudah menemui batas kemampuannya, wabah makin liar,” tutur dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.