Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Covid-19 Mulai Memapar Pejabat Pemkot Depok

Kompas.com - 28/08/2020, 06:36 WIB
Vitorio Mantalean,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

Keduanya saat ini menjalani isolasi mandiri karena tidak bergejala. Sementara itu, ASN yang positif Covid-19 di kantor Kecamatan Sukmajaya menjalani isolasi di rumah sakit.

Menyusul temuan itu, kantor Dinas PAPMK di Balai Kota Depok maupun kantor Kecamatan Sukmajaya ditutup sementara untuk sterilisasi dan disinfeksi selama satu pekan.

Baca juga: 5 Fakta Istri Wali Kota Depok Positif Covid-19

Kedua kantor dijadwalkan baru buka lagi pada 2 September mendatang.

Kasus terbaru, istri Wali Kota Depok Muhammad Idris, yaitu Elly Farida, juga dinyatakan positif Covid-19. Elly diduga tertular dari ASN di kantor Kecamatan Sukmajaya pada 23 Agustus ketika keduanya hadir dalam sebuah acara yang disebut mengundang kerumunan.

Sebanyak tujuh kru Elly maupun suaminya pun tertular virus corona, 2 di antaranya yakni asisten serta sopir pribadi Elly. Mereka harus dirawat di rumah sakit.

Sementara itu, Wali Kota Depok Mohammad Idris dan anggota keluarga lainnya dinyatakan negatif Covid-19.

Telusuri kontak

Kini, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok punya agenda melakukan pelacakan kontak yang cukup luas.

Soalnya, para ASN tersebut diperkirakan tidak hanya sempat berkontak erat dengan sesama pegawai tetapi juga bertemu dengan warga selama bekerja.

"Jumlah kontak erat sedang kami tracing (telusuri). Ada beberapa agenda yang harus dilakukan tracing dan berapa jumlahnya," ujar Dadang.

"Jadi tracing tidak hanya kepada ASN di kantor kecamatan tetapi juga ke warga yang kontak erat," tambah dia.

Penelusuran terhadap kontak erat kasus Covid-19 di Dinas PAPMK dan kantor Kecamatan Sukmajaya baru mulai dilakukan kemarin.

Oleh karenanya, bukan tak mungkin jumlah ASN yang terpapar Covid-19 akan bertambah setelah penelusuran dilakukan.

Di samping itu, sehubungan dengan merebaknya virus corona di tengah masyarakat, Gugus Tugas juga berencana menggelar tes swab kepada para ASN yang melakukan pelayanan langsung kepada warga.

"Misalnya mereka yang bekerja di perizinan, administrasi seperti kependudukan dan catatan sipil, kemudian di dinas perhubungan, Satpol PP dan yang lain lagi. Jadi, ini untuk mendeteksi penularan di lingkungan ASN dan untuk warga," kata dia.

Dadang mengklaim, porsi tes akan diutamakan bagi warga.

"Komposisi antara ASN dan warga tentunya lebih banyak kepada warga. Kami prioritaskan warga-warga yang akan dilakukan swab," ujarnya.

Penelusuran kontak erat dilakukan oleh tim tracing dan puskesmas, termasuk di dalamnya penelusuran kontak erat terhadap warga.

Guna mempercepat penelusuran, Dadang meminta warga yang merasa kontak erat tetapi belum dihubungi tim tracing maupun puskesmas agar melapor ke puskesmas supaya dapat dilakukan tes swab atau rapid test.

"Bagi warga yang merasa melakukan kontak erat dan belum dihubungi oleh tim tracing atau puskesmas, agar dapat melapor diri ke puskesmas atau mengisi Google form di alamat http://bit.ly/SwabTestDinkes2020," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com