Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lawan Gerindra dan PDI-P di Pilkada Depok, PKS Sesumbar Menang 60 Persen

Kompas.com - 28/08/2020, 14:55 WIB
Vitorio Mantalean,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang sudah 15 tahun berkuasa di Kota Depok merasa yakin bakal kembali menguasai tampuk kepemimpinan Kota Belimbing pada Pilkada 2020 nanti.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PKS Kota Depok Hafitd Nasir bahkan sesumbar bahwa partainya siap menang telak di pertarungan dengan raupan suara sedikitnya 60 persen.

"Kalau head to head, kami punya target memenangi dengan persentase (perolehan suara) di atas 60 persen, insya Allah," ujar Hafitd kepada wartawan, Kamis (27/8/2020).

Baca juga: Pilkada Depok, Idris-IBH Disebut Sudah Kantongi Rekomendasi DPP PKS

Yang dimaksud Hafitd dengan istilah head to head ialah pertarungan di Pilkada Depok 2020 nanti yang kemungkinan besar hanya mempertandingkan dua kubu petahana.

PKS mengusung calon nonpartai sekaligus Wali Kota Depok saat ini, Mohammad Idris, yang akan didampingi anggota DPRD Provinsi Jawa Barat sekaligus kader PKS sendiri, Imam Budi Hartono.

Di pihak lawan, bercokol kubu Gerindra yang akan mengusung wakil Idris saat ini di pemerintahan, Pradi Supriatna, didampingi kader perempuan PDI-P, Afifah Alia.

Baca juga: Anggap Pradi Wajah Baru di Pilkada Depok meski Petahana, PSI: Selama Ini Semua Dikendalikan Idris

Jika peta koalisi yang ada saat ini tak berubah, maka kubu Idris akan didukung oleh PKS, PAN, PPP, dan Demokrat dengan total 21 kursi di parlemen.

Sementara itu, barisan Pradi punya kursi yang lebih gemuk di DPRD Kota Depok, yakni 29 kursi dari Gerindra, PDI-P, Golkar, PKB, dan PSI.

Peta koalisi masih dapat berubah sebelum pendaftaran pasangan calon ke KPU pada 4 September 2020 mendatang.

Masih ada desas-desus bakal muncul poros ketiga untuk mengajukan kandidat lain di luar nama-nama petahana di atas.

"Kalau poros tengah ini mengikut ke kami, maka akan head to head kan. Ya, walaupum ini kan masih belum jelas," ujar Hafitd.

Baca juga: Pilkada Depok 2020, KPU Izinkan Pasangan Calon Kampanye di Lapangan hingga Blusukan

"Mau nanti ada dua pasang calon atau tiga pasang, kami siap memenangkan Pak Idris dan Imam," tambahnya.

Hafitd menyebutkan, deklarasi pencalonan Idris-IBH tinggal menunggu kesepakatan final seluruh partai di dalam koalisinya, melalui SK rekomendasi resmi dari masing-masing DPP (dewan pimpinan pusat) partai.

Sampai sekarang, tinggal PAN yang belum menerbitkan SK DPP rekomendasi dukungan kepada Idris-IBH, sehingga deklarasi belum kunjung digelar dan tim pemenangan disebut belum dibentuk.

"Ketika tim sudah terbentuk, kami optimistis dengan struktur PKS yang tentunya sudah kami panaskan sejak tingkat DPD hingga RW," terang Hafitd.

"Tugas kami adalah, sebagaimana diamanatkan DPP, dengan Koalisi Tertata yang cukup luas jejaringnya, mudah-mudahan bisa memperkuat basis sosial yang akan terus kami kunjungi dan kami jadikan lumbung suara," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Video Pencurian Mesin 'Cup Sealer' di Depok Viral di Media Sosial

Video Pencurian Mesin "Cup Sealer" di Depok Viral di Media Sosial

Megapolitan
Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Megapolitan
Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Megapolitan
SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa 'Stasioner' untuk Tanggulangi Banjir

SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa "Stasioner" untuk Tanggulangi Banjir

Megapolitan
Gibran Kunjungi Rusun Muara Baru, Warga: Semoga Bisa Teruskan Kinerja Jokowi

Gibran Kunjungi Rusun Muara Baru, Warga: Semoga Bisa Teruskan Kinerja Jokowi

Megapolitan
Kunjungi Rusun Muara Baru, Gibran: Banyak Permasalahan di Sini

Kunjungi Rusun Muara Baru, Gibran: Banyak Permasalahan di Sini

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tewas Dibunuh Tantenya, Bocah 7 Tahun di Tangerang Sempat Hilang

Sebelum Ditemukan Tewas Dibunuh Tantenya, Bocah 7 Tahun di Tangerang Sempat Hilang

Megapolitan
ODGJ Diamankan Usai Mengamuk dan Hampir Tusuk Kakaknya di Cengkareng

ODGJ Diamankan Usai Mengamuk dan Hampir Tusuk Kakaknya di Cengkareng

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada Depok 2024 Dibuka, Berikut Syarat dan Ketentuannya

Pendaftaran PPK Pilkada Depok 2024 Dibuka, Berikut Syarat dan Ketentuannya

Megapolitan
Gibran Sambangi Rusun Muara Baru Usai Jadi Wapres Terpilih, Warga: Ganteng Banget!

Gibran Sambangi Rusun Muara Baru Usai Jadi Wapres Terpilih, Warga: Ganteng Banget!

Megapolitan
Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Megapolitan
Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Megapolitan
Mangkirnya Terduga Penipu Beasiswa S3 Filipina, Terancam Dijemput Paksa apabila Kembali Abai

Mangkirnya Terduga Penipu Beasiswa S3 Filipina, Terancam Dijemput Paksa apabila Kembali Abai

Megapolitan
Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com