Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Minta Internet Gratis Pemprov DKI Munculkan Pesan Pop-up Jaga Jarak

Kompas.com - 30/08/2020, 09:44 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta akses internet gratis dapat memberikan imbauan kepada warga untuk tetap menjalankan protokol kesehatan Covid-19, yakni menjaga jarak.

Tujuannya adalah menghindari adanya kerumunan di lokasi internet gratis dan meminimalkan risiko penularan Covid-19.

"Nanti dipastikan dalam WiFi itu selalu keluar pesan, pasti ada teknologinya tuh, pop-up 'lihat kanan kiri, Anda harus jarak satu meter'. Jadi, itu dimasukkan, saya enggak tahu caranya tuh, supaya keluar pesan liat kanan jarak satu meter," kata Anies dalam video yang diunggah Youtube Pemprov DKI, Sabtu (29/8/2020).

Baca juga: Internet Gratis Pemprov DKI Bakal Terpasang di 9.000 Titik

Anies juga meminta Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Kominfotik) Provinsi DKI Jakarta menyediakan akses evaluasi untuk warga yang menikmati layanan internet gratis.

"Bu Tika (Kadis Kominfotik DKI Jakarta, Atika Nur Rahmania) pastikan semua fasilitas ini memiliki kemampuan reporting atas pelayanan," ucap Anies.

"Jadi kalau ada WiFi mati, itu kitanya tau. Orang lapor atau tidak, kita tau. Harusnya kan kita memang tau, nah ini pastikan ada reporting itu dan ada response time untuk memperbaiki pelayanan," lanjutnya.

Pemprov DKI Jakarta menyediakan akses internet gratis di kurang lebih 9.000 titik.

Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Kominfotik) Provinsi DKI Jakarta, Atika Nur Rahmania, sebelumnya menjelaskan, Pemprov DKI Jakarta saat ini sudah memiliki 2.691 titik akses yang bisa diperluas.

Baca juga: Anies Akui Belajar Daring Menyusahkan Guru dan Siswa

Akses internet tersebut tersebar di kantor kecamatan, RPTRA, taman dan sedang ditingkatkan kapasitas Service Level Expectations (SLE).

"Jadi ada paling tidak bisa digunakan oleh 50 pengguna secara bersamaan dan maksimal. Itu yang sedang kita tingkatkan," ucap Atikah, Jumat (28/8/2020).

Kemudian Pemprov DKI juga menyediakan 1.200 titik akses baru terutama di permukiman padat.

"Di titik-titik pemukiman juga kemudian kolaborasi bersama Bali Tower yang memberikan 6.000 titik akses indoor dan outdoor untuk bisa digunakan bersama oleh masyarakat Jakarta," kata dia.

Baca juga: Sediakan Wifi Gratis, Anies Dorong Masyarakat Jadi Content Creator

Jika dikalkulasikan, maka terdapat sekitar 9.891 titik internet gratis yang bisa dinikmati dalam dua bulan ke depan.

Ia menambahkan, dalam masa pandemi Covid-19 menuntut masyarakat beradaptasi dengan gaya hidup yang membatasi interaksi antar manusia dan memaksimalkan pemanfaatan teknologi.

Hal tersebut memacu Pemprov DKI Jakarta untuk mengubah proses tata kelola pemerintahan, pelayanan publik, serta cara berinteraksi dan berkomunikasi warga melalui versi digital.

"Hal tersebut tentunya akan meningkatkan kebutuhan akses internet yang tinggi di seluruh wilayah. Oleh karena itu, dibutuhkan strategi jangka pendek maupun jangka panjang yang tepat untuk dapat menyediakan akses internet di Jakarta hingga 100 persen," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Megapolitan
Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Megapolitan
Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Megapolitan
KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

Megapolitan
Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Megapolitan
Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan 'Live' Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan "Live" Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Megapolitan
Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Megapolitan
Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Megapolitan
Banjir di 18 RT di Jaktim, Petugas Berjibaku Sedot Air

Banjir di 18 RT di Jaktim, Petugas Berjibaku Sedot Air

Megapolitan
Kronologi Penangkapan Pembunuh Tukang Nasi Goreng yang Sembunyi di Kepulauan Seribu, Ada Upaya Mau Kabur Lagi

Kronologi Penangkapan Pembunuh Tukang Nasi Goreng yang Sembunyi di Kepulauan Seribu, Ada Upaya Mau Kabur Lagi

Megapolitan
Kamis Pagi, 18 RT di Jaktim Terendam Banjir, Paling Tinggi di Kampung Melayu

Kamis Pagi, 18 RT di Jaktim Terendam Banjir, Paling Tinggi di Kampung Melayu

Megapolitan
Ujung Arogansi Pengendara Fortuner Berpelat Palsu TNI yang Mengaku Adik Jenderal, Kini Jadi Tersangka

Ujung Arogansi Pengendara Fortuner Berpelat Palsu TNI yang Mengaku Adik Jenderal, Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
Paniknya Remaja di Bekasi Diteriaki Warga Usai Serempet Mobil, Berujung Kabur dan Seruduk Belasan Kendaraan

Paniknya Remaja di Bekasi Diteriaki Warga Usai Serempet Mobil, Berujung Kabur dan Seruduk Belasan Kendaraan

Megapolitan
Akibat Hujan Angin, Atap ICU RS Bunda Margonda Depok Ambruk

Akibat Hujan Angin, Atap ICU RS Bunda Margonda Depok Ambruk

Megapolitan
Arogansi Pengendara Fortuner yang Mengaku Anggota TNI, Berujung Terungkapnya Sederet Pelanggaran Hukum

Arogansi Pengendara Fortuner yang Mengaku Anggota TNI, Berujung Terungkapnya Sederet Pelanggaran Hukum

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com