JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Soedjarwoko mengatakan bahwa JHP (24), satpam yang jadi korban peluru nyasar tertembak baru saja selesai menonton balap liar saat peristiwa penembakan terjadi pada Minggu dini hari (30/8/2020) kemarin.
Balapan liar itu diperkirakan terjadi di wilayah Pademangan perbatasan antara Jakarta Utara dan Jakarta Pusat.
"Kalau dari pengakuan korban katanya tadi malam (Sabtu), ngakunya kan kita sebentar aja tanya dia masih dalam kondisi sakit kan ngakunya nonton trek-trekan atau kebut-kebutan," kata Djarwoko saat dihubungi, Senin (31/8/2020).
Baca juga: Seorang Satpam Kena Peluru Nyasar di Pademangan
Setelah menonton balapan, JHP berniat pulang ke rumah di kawasan Tugu Utara, Koja dengan mengendarai sepeda motornya.
Di tengah perjalanan, JHP dihadapkan dengan situasi tawuran.
Di situlah diduga JHP tertembak, ia mengeluh karena bagian perutnya sakit.
Saat dilihat ternyata perut bagian kanan sudah berdarah.
"Terus ada yang tawuran dari tawuran berniat untuk pulang karena enggak mau ikut tawuran. Pas lagi jalan dia merasa perutnya ada yang berdarah-darah," kata Djarwoko.
Baca juga: Polisi Masih Telusuri Kasus Penembakan Satpam di Pademangan
Melihat perutnya berdarah, JHP langsung menuju ke RS Satya Negara, Sunter guna mendapat perawatan medis.
Sementara itu, kakak korban, Petrus S mengatakan adiknya ketika itu baru selesai menonton balap dan ingin pulang.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan