Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendapatan Berkurang 70 Persen, RS Swasta Bekasi Rumahkan Karyawannya

Kompas.com - 31/08/2020, 21:54 WIB
Cynthia Lova,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com - Ketua Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) Kota Bekasi Eko Nugroho tak memungkiri bahwa beberapa rumah sakit swasta di Kota Bekasi mulai merumahkan karyawannya.

“Bahkan sudah ada rumah sakit swasta yang terpaksa merumahkan karyawannya sebagian. Ya di bawah lima," kata Eko saat dihubungi, Senin (31/8/2020)

Meski jumlahnya masih di bawah lima rumah sakit swasta, kata Eko, pandemi Covid-19 telah memberikan dampak yang besar bagi industri rumah sakit.

"Bagi industri rumah sakit sudah sangat populer, besar bagi kami,” ujarnya.

Eko mengatakan, kebijakan merumahkan karyawan dilakukan untuk mengatur keuangan rumah sakit swasta yang terdampak Covid-19.

Baca juga: Tiga Rumah Sakit Swasta Jadi Rujukan Penanganan Pasien Covid-19

“Jadi saat ini apa yang sedang dialami industri rumah sakit swasta adalah kami sedang memikirkan bagaimana caranya memiliki cashflow yang cukup untuk bayar karyawan,” kata Eko.

Pasalnya, lanjut dia, saat ini pemasukan mereka berkurang hingga 70 persen semenjak jumlah pasien Covid-19 meningkat dan perawatannya dirujuk ke rumah sakit swasta.

“Bahkan sebagian rumah sakit besar hampir mengalami penurunan revenue mencapai 70 persen,” ucap Eko.

Tidak hanya merumahkan, beberapa rumah sakit juga membatasi 50 persen karyawannya yang masuk setiap hari.

Baca juga: RS Swasta Bekasi Dipenuhi Pasien Covid-19, Asosiasi Sebut Berdampak pada Bisnis

Dengan pembatasan karyawan yang masuk per hari, rumah sakit disebut Eko dapat mengirit sebagian uang transportasi dan uang makan.

“Nah ini bahkan sudah ada beberapa rumah swasta yang memberlakukan sehari masuk sehari tidak dengan WFH gitu untuk mengendalikan cost. Jadi kalau tidak masuk gitu kan tidak ada uang transport dan makan gitu. Jadi ngakalinnya dengan begitu,” ujar dia.

Sebelumnya diketahui kapasitas rumah sakit swasta di Kota Bekasi terisi lebih dari 90 persen oleh pasien Covid-19.

Saat ini ada sekitar 120 tempat tidur isolasi untuk pasien Covid-19 di 42 rumah sakit swasta rujukan.

Pasien Covid-19 yang dirawat rumah sakit swasta rujukan itu tidak semuanya memiliki kartu tanda penduduk (KTP) Bekasi, melainkan ada pula di luar Kota Bekasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Megapolitan
Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Megapolitan
MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

Megapolitan
Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com