Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapasitas RSUD Kota Bekasi: Tersisa 54 Tempat Tidur untuk Pasien Covid-19

Kompas.com - 01/09/2020, 18:00 WIB
Cynthia Lova,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Direktur Utama RSUD Kota Bekasi Kusnanto mengaku jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakitnya melonjak belakangan ini semenjak PSBB dilonggarkan.

Dari 117 tempat tidur isolasi pasien Covid-19 di sana, ada 63 yang sudah terisi. Sebanyak 43 tempat tidur diisi pasien Covid-19 Kota Bekasi sementara 20 pasien lain merupakan warga luar Kota Bekasi.

Kini tersisa 54 tempat tidur isolasi untuk pasien Covid-19 di RSUD Kota Bekasi.

"Itu kan awal pengetatan atau lockdown ada istilah PSBB. Kalau sekarang kan sudah longgar, hanya dibuat surat maklumat, edaran, instruksi masyarakat dengan cara standar operasional kesehatan masker, cuci tangan. Tetapi kan pergerakan orang tidak ditutup, kan dibuka. Nah itu alasan kenapa terjadi peningkatan jumlah kasus Covid-19," ujar Kusnanto saat dihubungi, Rabu (2/9/2020).

Baca juga: Pasien Covid-19 Bertambah, Tersisa 16 Tempat Tidur Lagi di RSUD Kabupaten Bekasi

Kusnanto mengaku jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di RSUD memang sempat menurun pada Mei lalu. Bahkan pasien Covid-19 yang dirawat di RSUD sempat kurang dari lima.

"Menjelang puasa turun ya, pernah satu pasien Covid-19 kok yang dirawat. Jadi angka kesembuhan lebih tinggi sekarang, karena kan awal-awal PCR (Polymerase Chain Reaction) belum tersedia sama sekali,” kata dia.

Namun, kini seiring berjalannya waktu pada masa pelonggaran PSBB, pasien Covid-19 yang dirawat meningkat lagi. Rata-rata per hari ada 50 hingga 60 pasien Covid-19 yang dirawat.

Meski jumlah pasien yang dirawat bertambah, Kusnanto mengatakan, kini angka kesembuhan pasien Covid-19 juga cenderung meningkat.

"Ada korelasi, trennya yang terpapar naik, isolasi mandiri naik, tetapi angka kesembuhannya juga naik dibanding yang dahulu. Dahulu, dokter itu bingung dalam menentukan diagnosa di awal apakah ini Covid atau bukan. Hanya berdasarkan rontgen thorax, CT scan dan gejala. Kalau sekarang kan begitu pasien masuk dengan gejala dipastikan dengan PCR hanya dalam kurun 3-4 jam sudah dapat hasil,” ujar Kusnanto.

Baca juga: Tidak Terapkan Jam Malam, Wali Kota Bekasi Tak Ingin Rem Perekonomian Warga

Meski jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit meningkat, dia memastikan tak akan mengganggu pelayanan masyarakat yang datang ke RSUD Bekasi. Sebagai informasi, pasien Covid-19 dirawat khusus di gedung F.

Hingga kini, kata Kusnanto, masih banyak masyarakat berobat ke RSUD Kota Bekasi.

"Kalau RSUD tidak signifikan (dampaknya dari Covid). Kita tetap membuka layanan pasien non-Covid-19 karena kasihan kan masyarakat. Sekarang kita buka dengan pola physical distancing, kemudian poli non-Covid kita lakukan seperti poli di Covid. Misalnya petugas tetap menggunakan APD lengkap meski di area nonCovid,” tutur Kusnanto.

Berdasarkan website resmi Pemkot Bekasi corona.bekasikota.go.id sebanyak 976 jumlah secara kumulatif pasien Covid-19 di Kota Bekasi hingga Selasa ini.

Dari 976 pasien Covid-19 ada 43 pasien yang dirawat. Lalu, ada 879 pasien Covid-19 yang sudah sembuh. Sementara, ada 54 pasien Covid-19 yang meninggal dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com