Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/09/2020, 21:15 WIB
Irfan Maullana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga RW 01 Sunter Jaya, Satria Wicaksana (33), menceritakan pengalamannya ketika dinyatakan positif Covid-19 dan harus menjalani isolasi mandiri di RS Darurat Wisma Atlet Kemayoran.

Menurut Satria, pengalaman menjadi salah satu pasien isolasi mandiri merupakan suatu hal yang cukup buruk bagi dirinya.

Pengalamannya itu bermula pada pertengahan Agustus, di mana dirinya sempat mengikuti tes cepat atau rapid test massal Covid-19 di GOR Sunter, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Saat itu, Satria dinyatakan reaktif Covid-19 dan diwajibkan menjalani isolasi mandiri di rumah selama tiga hari.

Baca juga: Isi Hati Dokter Penyintas Covid-19: Kesal dan Jengkel Lihat Warga yang Tak Takut Corona

"Tanggal 20 (Agustus) kurang lebih, saya mengikuti rapid test di GOR Sunter, ternyata hasilnya positif (reaktif -red). Saya diminta isolasi di rumah tiga hari," ucap Satria saat menghadiri peresmian monumen peti mati oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Danau Sunter, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (1/9/2020).

Melanjutkan ceritanya, Satria mengaku bahwa dirinya harus melanjutkan isolasi mandiri di RS Darurat Wisma Atlet karena berdasarkan hasil swab test dirinya dinyatakan positif Covid-19.

Satria mesti menjalani isolasi mandiri di rumah sakit darurat selama lebih kurang 12 sampai 14 hari sebelum akhirnya dinyatakan sembuh dari hasil swab test lanjutan.

Baca juga: Cerita Penyintas Covid-19: Jangan Kucilkan Pasien Covid-19, Kita Juga Ingin Sembuh

"Sampai akhirnya kurang lebih sekitar 12-14 hari dirawat di Wisma Atlet, saya di-swab test, alhamdulillah negatif. Jadi akhirnya saya kembali ke masyarakat," ucap Satria.

Di balik cerita pengalamannya menjadi pasien positif Covid-19, Satria mengaku menyesal sempat tak mengikuti protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah.

Ia menganggap, apa yang ia jalani setelah dinyatakan positif Covid-19 dan selama menjalani isolasi mandiri adalah ganjaran atas kelalaiannya tak mengikuti protokol kesehatan yang ada, terutama soal anjuran memakai masker.

"Kebetulan mungkin saya juga salah satu contoh anak muda yang lalai, yang tidak mengikuti aturan protokol kesehatan dari pemerintah," ucap Satria.

"Dibagikan masker juga tidak saya pakai, jadi mungkin pada akhirnya itu yang harus saya tanggung," katanya.

Satria pun berharap supaya ke depannya masyarakat bisa lebih taat lagi mengikuti anjuran serta protokol kesehatan yang ada untuk menekan angka penyebaran Covid-19, terutama di wilayah DKI Jakarta.

Selain itu, Satria juga mengapresiasi adanya monumen peti mati di Danau Sunter yang bisa dijadikan pengingat kepada masyarakat bahwa bahaya Covid-19 masih mengintai.

"Mudah-mudahan dengan dipasangnya monumen seperti ini bisa lebih menyadarkan masyarakat lagi pak di sekitaran Danau Sunter khususnya di Sunter Jaya dan Sunter Agung, itu bisa mengikuti protokol kesehatan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah," tutupnya.

**Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Sembuh dari Covid-19, Warga Sunter Ini Menyesal Tak Ikuti Anjuran Pakai Masker.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai 'Cutter' juga Lukai Warga Rusun

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai "Cutter" juga Lukai Warga Rusun

Megapolitan
Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Megapolitan
Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Megapolitan
Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Megapolitan
Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Megapolitan
Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Megapolitan
Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Megapolitan
Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Megapolitan
Polisi Temukan 'Tisu Magic' dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Polisi Temukan "Tisu Magic" dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Video Pencurian Mesin 'Cup Sealer' di Depok Viral di Media Sosial

Video Pencurian Mesin "Cup Sealer" di Depok Viral di Media Sosial

Megapolitan
Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Megapolitan
Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Megapolitan
SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa 'Stasioner' untuk Tanggulangi Banjir

SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa "Stasioner" untuk Tanggulangi Banjir

Megapolitan
Gibran Kunjungi Rusun Muara Baru, Warga: Semoga Bisa Teruskan Kinerja Jokowi

Gibran Kunjungi Rusun Muara Baru, Warga: Semoga Bisa Teruskan Kinerja Jokowi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com