Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI Akan Tambah 1.800 Tenaga Kesehatan untuk Tangani Covid-19

Kompas.com - 02/09/2020, 09:15 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Widyastuti mengatakan,  Pemprov DKI akan menambah 1.800 tenaga kesehatan profesional untuk menangani pasien Covi-19.

Saat ini perekrutan sedang berlangsung. Para pelamar akan melewati sejumlah tahap seleksi untuk mengisi kebutuhan di rumah sakit umum daerah (RSUD) di Jakarta.

"Kami (buka) rekrutmen dan saat ini, nanti dalam Minggu depan, sudah ada 1.800 tenaga yang sudah siap," kata Widyastuti, Rabu (2/9/2020).

Perekrutan tenaga kesehatan itu merupakan langkah Dinkes DKI untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia (SDM) penanganan Covid-19.

Baca juga: Pemprov DKI Buka Perekrutan Tenaga Kesehatan Penanganan Covid-19

Menurut Widya, Dinkes DKI juga tengah berkoordinasi dengan rumah sakit rujukan dan Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet untuk menambah kapasitas tempat tidur rawat inap bagi pasien Covid-19.

"Kami kan mempunyai sistem untuk memantau departemen manajemen ya, kami berkoordinasi tentunya dengan rumah sakit rujukan dan Wisma Atlet untuk pelebaran kapasitas (tempat tidur rawat inap) ini," ungkapnya.

Pemprov DKI Jakarta tengah membuka perekrutan tenaga kesehatan profesional dalam rangka penanganan Covid-19. Pengumuman perekrutan tertuang dalam surat nomor 18 Tahun 2020 yang ditandatangani Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah pada 26 Agustus 2020.

Rincian tenaga kesehatan profesional yang dibutuhkan adalah dokter spesialis paru, dokter spesialis penyakit dalam, dokter spesialis anak, dokter spesialis obgyn, dokter umum, perawat, perawat IPCN, dan bidan.

Baca juga: Perekrutan Tenaga Kesehatan di Jakarta untuk Kebutuhan RSUD

Sedangkan, tenaga penunjang kesehatan yang dibutuhkan adalah pranata laboratorium dan radiografer. Kemudian, posisi tenaga penunjang yang membuka perekrutan adalah surveilans dan penyuluh kesehatan.

Gaji yang ditawarkan kepada tenaga kesehatan profesional berkisar Rp 4,2 sampai Rp 15 juta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com