Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Pengalihan Lalu Lintas Proyek Flyover Tanjung Barat, Ini Rute Alternatif

Kompas.com - 02/09/2020, 12:08 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Arus lalu lintas di Jalan Pasar Minggu Timur, Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta menuju arah Stasiun Tanjung Barat dialihkan ke Jalan Poltangan Raya imbas kegiatan pemasangan erection girder di Flyover Tanjung Barat pada malam hari mulai pukul 22.00-05.00 WIB.

Pengalihan lalu lintas dimulai tanggal 1-14 September.

“Itu dalam rangka pengangkatan girder untuk pembangunan U Turn Pasar Minggu,” kata Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Selatan, Budi Setiawan saat dihubungi, Rabu (2/9/2020) pagi.

Baca juga: Ada Pemasangan Girder Flyover Tanjung Barat, Arus Lalu Lintas ke Lenteng Agung Dialihkan

Jika datang dari arah Pasar Minggu, pengendara bisa melewati Jalan Poltangan Raya hingga tembus ke Jalan TB Simatupang.

Kemudian pengendara harus memutar arah di putaran arah Rancho kemudian melaju ke arah Jalan Raya Tanjung Barat-Lenteng Agung.

Alternatif lainnya, yaitu pengendara bisa belok di pertigaan Jalan Poltangan Raya - Jalan Swadaya II. Jalan Swadaya II bisa dilewati oleh sepeda motor dan mobil.

Dari pertigaan, jarak yang ditempuh dari Jalan pertigaan Jalan Poltangan Raya-Jalan Swadaya II sampai Jalan Nangka Raya sekitar satu kilometer.

Dari Jalan Nangka Raya, pengendara bisa melanjutkan perjalanan menuju Jalan TB Simatupang dan putar balik di putaran Rancho.

Baca juga: Pembangunan Flyover Lenteng Agung Capai 81 Persen dan Tanjung Barat 69 Persen

Alternatif lain ke Jalan Raya Tanjung Barat-Lenteng Agung, pengendara dari arah Pasar Minggu bisa berputar arah di putaran Pasar Minggu dan melewati ke arah Jalan Ragunan hingga Jalan Taman Margasatwa Raya.

Dari Jalan Taman Margasatwa Raya, pengendara berbelok kiri ke arah Jalan Raya TB Simatupang hingga ke arah putaran arah Racho Indah.

Kemudian, pengendara bisa melanjutkan perjalanan ke arah Jalan Raya Tanjung Barat-Lenteng Agung.

Sebelumnya, sebanyak 14 girder atau balok beton di atas pilar akan dipasang di Flyover Tanjung Barat, Jakarta melintasi rel kereta api.

Pemasangan erection girder dilakukan pada 1-14 September 2020 pada pukul 22.00-05.00 WIB pada keesokan harinya.

Adapun panjang girder yang akan dipasang dengan panjang 30,8 meter.

Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho sebelumnya mengatakan, pengerjaan flyover Tanjung Barat di Jakarta Selatan saat ini mencapai 69,61 persen.

Sementara pengerjaan Flyover Lenteng Agung mencapai 81,12 persen.

Ia menjelaskan, struktur atas Flyover Lenteng Agung sudah selesai dikerjakan secara keseluruhan.

Baca juga: Anies Minta Genteng Rumah Warga di Sekitar Flyover Lenteng Agung dan Tanjung Barat Dicat Satu Warna

"Sruktur pelat lantai sebagai sarana kendaraan lewat telah selesai tersambungkan semuanya baik putaran utara ke utara maupun sebaliknya," kata Hari dalam pesan singkatnya kepada Kompas.com, Jumat (21/8/2020).

Saat ini sedang dikerjakan pagar flyover atau parapet sebagai pengaman kendaraan dan penataan taman di bawah flyover, serta penataan landscape agar terlihat indah dan menarik.

"Juga tersisa pekerjaan JPO di mana pekerjaan ini menunggu pembebasan lahan untuk penempatan kaki JPO-nya," kata dia.

Untuk flyover Tanjung Barat, saat ini dalam persiapan untuk pengejaan penempatan balok jembatan untuk penyeberangan rel kereta api.

Bersamaan dengan itu, dikerjakan pula pelat lantai kendaraan, pekerjaan pagar flyover (parapet), dan pekerjaan penataan drainase saluran.

"Sama dengan Lenteng Agung, tersisa pekerjaan JPO di mana sedang menunggu proses pembebasan lahan untuk penempatan kaki JPO-nya," ujar Hari.

Flyover Tanjung Barat mempunyai panjang total 1.120 meter, dengan rincian sisi selatan 470 meter, sisi utara 580 meter dengan lebar 8 meter dan masing-masing flyover setinggi 6,5 meter.

Sementara itu, Flyover Lenteng Agung mempunyai panjang total 880 meter, di sisi barat depan Kampus IISIP Jakarta 430 meter dan sisi timur 450 meter.

Pembangunan Flyover Tanjung Barat dan Lenteng Agung mulai dilakukan Oktober 2019 dan ditargetkan selesai tahun 2021.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Selain Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com