Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasien Covid-19 di RS Universitas Indonesia Bunuh Diri dengan Loncat dari Lantai 13

Kompas.com - 03/09/2020, 17:43 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Seorang pasien positif Covid-19 berusia 53 tahun bunuh diri dengan cara melompat dari jendela lantai 13 Rumah Sakit Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Kamis (3/9/2020) siang.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Depok, Kompol Wadi Sabani berujar, insiden terjadi pukul 10.50 WIB.

Menurut Wadi, beberapa saat sebelum bunuh diri, korban dijadwalkan ambil darah oleh para perawat.

"Sekitar jam 10.00, saksi (perawat) rencana akan mengambil darah korban, tetapi belum sempat mengambil darah korban, saksi menerima telepon dan keluar ruangan korban dahulu," ujar Wadi melalui keterangan tertulis kepada wartawan, Kamis petang.

Baca juga: Bangunan Bertingkat Runtuh di Cideng, Puingnya Menutup Sebagian Jalan

Ketika sedang menelepon, perawat tersebut mendengar suara kaca dipecahkan dari dalam ruangan korban.

"Kemudian saksi melihat ke dalam dan menemukan kaca jendela dalam keadaan pecah," kata Wadi.

"Setelah itu saksi berusaha melihat dari sudut berbeda dan terlihat pasien tergeletak di atap bangunan (lantai 6) RS UI," imbuhnya.

Perawat lain yang bertugas di lantai 5 juga menyampaikan keterangan sejenis. Ia mendengar suara benda jatuh cukup keras dari ruangan di lantai 5.

"Kemudian saksi naik ke lantai 6 dan ditemukan adanya pasien tergeletak di lantai 6," kata Wadi.

Dari hasil olah tempat kejadian perkara, polisi menduga bahwa korban memecahkan kaca jendela lantai 13 rumah sakit menggunakan tabung oksigen.

Korban merupakan pasien positif Covid-19 dengan domisili Tangerang dan telah dirawat sejak 27 Agustus 2020.

Baca juga: Anak Panti Asuhan yang Dicabuli Biarawan di Depok Diduga Lebih dari 3 Orang

Belum diketahui dugaan motif pasien tersebut bunuh diri. Humas RS Universitas Indonesia, Kinanti menolak berkomentar terkait insiden ini.

"Kasus tersebut sudah kami serahkan penanganannya kepada pihak yang berwajib. Demikian yang bisa kami sampaikan," kata dia singkat saat dihubungi Kompas.com, Kamis siang.

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada. Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:

https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com