Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Bayu, Bos Sound System yang Kini Jualan Sayur demi Bertahan di Tengah Pandemi

Kompas.com - 04/09/2020, 13:03 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bayu Fajri Hadyan (30) sempat tak memiliki penghasilan sama sekali di bulan Maret dan April lalu.

Segala cara ia upayakan agar bisa selamat dari hantaman pandemi Covid-19.

Dari mulai mengencangkan "ikat pinggang", menjual aset perusahaan, hingga menjadi penjual sayur ia lakoni.

"Penghasilan Maret-April itu 0. Itu bulan berat banget, amsyiong buat gue," kata Bayu, CEO Bayusvara saat dihubungi, Kamis (3/9/2020) malam.

Omset Bayu dari usaha penyewaan sound system Bayusvara terjun bebas dari awalnya bisa meraup Rp 100-200 juta per bulan.

Baca juga: Kisah Pilot Jadi Pedagang Mi Ayam Bertahan di Tengah Pandemi Covid-19

 

Tak ada penghasilan membuatnya harus menjual beberapa aset seperti mobil operasional, barang-barang hobi, hingga memindahkan gudang penyimpanan alat sound system.

Di benaknya hanya terpikir cicilan. Cicilan mobil operasional dan kredit alat-alat terus membayanginya. Sementara itu banyak biaya rumah tangga tetap berjalan.

"Terbesit ini mati nih gue. Cicilan sebulan 60 juta. Bagaimana bayarnya? Sama cost lainnya total 70 juta per bulan," ujar Bayu, laki-laki lulusan Program Studi Filsafat Universitas Indonesia angkatan 2008.

Bayu mulai bergerak di dunia usaha sound system sejak berkuliah. Usahanya berawal dari hobi bermusik. Memberikan pelayanan terbaik setiap pelanggan ia berusaha terapkan sejak dulu hingga saat ini.

Di bawah nama "Bayusvara", ia hidup dari usaha penyewaan sound system. Artis-artis seperti , Payung Teduh, Mocca, dan Endank Soekamti hingga acara-acara berkelas sudah ia tangani.

CEO Bayusvara, jasa penyewaan sound system, Bayu Fajri Hadyan (30) sempat beralih menjadi penjual sayur demi bisa bertahan hidup lantaran hantaman Covid-19. Ia menjual sayur dengan konsep bisnis menjual dan mengantarkan sayur ke pelanggan.Dok. Beawiharta CEO Bayusvara, jasa penyewaan sound system, Bayu Fajri Hadyan (30) sempat beralih menjadi penjual sayur demi bisa bertahan hidup lantaran hantaman Covid-19. Ia menjual sayur dengan konsep bisnis menjual dan mengantarkan sayur ke pelanggan.

Usaha sound system memang tampak mendarah daging bagi Bayu. Ia harus mempertahankan lini bisnisnya agar tak ambruk.

Ia baru saja mendapatkan investasi besar pada tahun 2019. Bayu memprediksi tahun 2020 adalah tahun tersibuknya.

"Kredit lancar saat itu. Gue prediksi 2020 itu panen. Gue udah beli speaker segede gaban. Kepakai dua bulan. Abis itu kelar," katanya.

Dana cadangan kantor tak kuat menopang biaya operasional kantor. Sementara, relaksasi kredit dari pemerintah tak membantu pelaku usaha kreatif seperti Bayu.

Titik balik

Manuver bisnis coba Bayu ambil. Berawal dari curhatan mertua tentang sepinya pasar dan notifikasi sebuah aplikasi pembelian sayur online yang overload pemesanan, ia mengambil inisiatif untuk menjadi penjual dan pengantar sayur.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com