Bagi Bayu, Covid-19 adalah titik balik ia mempertahankan bisnis dan hidupnya. Hantaman Covid-19 baginya adalah titik permasalahan yang serius.
"Gue anggap bisnis itu have fun aja sebelumnya. Mulai bisnis kan dari kampus. Cuma berdasarkan hobi. Ternyata permasalahan bisa pelik begini. Dulu Bayusvara ini kan enggak mikir jualan, customer datang-datang aja," katanya.
Dengan Covid-19, Bayu bisa belajar bagaimana mengelola bisnis dengan baik. Dari mulai survei, strategi pemasaran, hingga branding ia jalankan.
Bayu akan terus melanjutkan usaha sayurnya di Segarsvara. Baginya, jika usahanya membuka lapangan pekerjaan, tentu akan ia teruskan.
"Sayur ini bisa jadi jawaban bisnis gue. Bisnis event kan ada pasang surutnya," kata Bayu.
Banyak kesempatan yang bisa dikembangkan. Ia tak merasa malu dari CEO bisnis sound system beralih ke usaha sayur.
Baginya, merintis usaha harus dimulai dari turun ke lapangan. Dengan begitu, seorang pemimpin bisa mengetahui permasalahan di lapangan yang akan dihadapi.
"Di sound system aja jaman dulu kan gue gotong-gotong speaker sendiri," kata laki-laki bermain gitar di band 90 Horse Power dan juga kerap menjadi pengisi bass menggantikan Vincent Ryan Rompies di Sir Dandy.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.