Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penggali Makam Covid-19 di TPU Pondok Ranggon: Sehari 30, Seminggu 180 Jenazah

Kompas.com - 04/09/2020, 19:39 WIB
Walda Marison,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA,KOMPAS.com - Maman selaku petugas makam Covid-19 di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur tak memungkiri bahwa jumlah jenazah korban virus corona tipe 2 (SARS-CoV-2) itu semakin banyak.

Per hari, kata Maman, bisa mencapai 30 jenazah yang datang per hari. Bahkan dalam satu minggu bisa tembus ratusan jenazah.

"Kalau per minggu bisa 30. Pernah saya paling banyak sampai 180 jenazah," kata dia Maman kepada Kompas.com, lewat sambungan telepon baru-baru ini.

Baca juga: Isi Hati Maman Sang Penggali Makam Covid-19: Takut, Lelah, hingga Kapan Pandemi Berakhir?

Karena semakin banyaknya jenazah, Maman memperkirakan lahan pemakaman semakin sempit. Tinggal menyisakan beberapa hektar lagi.

Maman sang petugas pemakaman Covid-19 saat bertugas di TPU Pondok Ranggon, Jakarta TimurDokumentasi Maman Maman sang petugas pemakaman Covid-19 saat bertugas di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur

"Kalau untuk berapa (total jumlah) jenazah, mungkin seribu atau dua ribu jenazah masih bisa,” ucap dia.

Sementara itu, Nadi selaku pengelola TPU Pondok Ranggon mengemukakan bahwa jatah liang lahat untuk menguburkan pasien terpapar Covid-19 yang meninggal dunia tersisa 1.100 lubang hingga Jumat (4/9/2020) siang.

"Lahan kami untuk jenazah Covid-19 tersisa 1.100 lubang makam untuk muslim dan non-muslim," ujar Komandan Regu TPU Pondok Ranggon, Nadi (47) di Jakarta.

Baca juga: TPU Pondok Ranggon Sisakan 1.100 Liang Lahat untuk Jenazah Kasus Covid-19

Nadi memprediksi sisa liang lahat tersebut akan habis kurang dari dua bulan.

Dia menghitung jumlah rata-rata jenazah korban Covid-19 yang dimakamkan pada Agustus 2020 berkisar 27-28 jenazah per hari.

Foto udara pemakaman yang diperuntukkan untuk pasien dengan protokol COVID-19 di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur, Minggu (31/5/2020). Jumlah kasus positif COVID-19 di Jakarta mencapai 7.272 pasien per Minggu (31/5/2020), dengan rincian 2.102 orang dinyatakan telah sembuh dan 520 orang meninggal dunia.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Foto udara pemakaman yang diperuntukkan untuk pasien dengan protokol COVID-19 di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur, Minggu (31/5/2020). Jumlah kasus positif COVID-19 di Jakarta mencapai 7.272 pasien per Minggu (31/5/2020), dengan rincian 2.102 orang dinyatakan telah sembuh dan 520 orang meninggal dunia.

"Tanggal 31 Agustus itu rekor selama saya bertugas sejak Maret, ada 36 jenazah," katanya.

Sebanyak 1.100 liang lahat yang tersisa terhampar di atas lahan seluas 7.000 meter persegi di sisi selatan TPU.

Baca juga: Krisis Makam, TPU Pondok Ranggon Overload Pada Januari 2020

Sejak lahan TPU Pondok Ranggon difungsikan untuk menampung jasad pasien Covid-19 pada Maret 2020, hingga saat ini sudah delapan blad baru dibuka untuk liang lahat.

Sejak Maret hingga akhir Agustus 2020, kata Nadi, petugas telah memakamkan sebanyak 2.623 jenazah.

"Kami pakai blad 91 sampai 99, kecuali blad 97 yang dipergunakan untuk masyarakat umum. Untuk jumlahnya berbeda-beda, ada yang satu blad bisa untuk 240 jenazah, ada juga yang 300 jenazah," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Alasan Warga Masih 'Numpang' KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Alasan Warga Masih "Numpang" KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Megapolitan
Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Megapolitan
NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

Megapolitan
Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Megapolitan
Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Dibobol Maling, Total Kerugian Rp 10 Juta

Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Dibobol Maling, Total Kerugian Rp 10 Juta

Megapolitan
Dua Begal Motor di Bekasi Terancam Pidana 9 Tahun Penjara

Dua Begal Motor di Bekasi Terancam Pidana 9 Tahun Penjara

Megapolitan
Pakai Pelat Palsu TNI, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Terancam 6 Tahun Penjara

Pakai Pelat Palsu TNI, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Cerita Warga 'Numpang' KTP DKI, Bandingkan Layanan Kesehatan di Jakarta dan Pinggiran Ibu Kota

Cerita Warga "Numpang" KTP DKI, Bandingkan Layanan Kesehatan di Jakarta dan Pinggiran Ibu Kota

Megapolitan
Gerindra Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Jadi Pendaftar Pertama

Gerindra Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Jadi Pendaftar Pertama

Megapolitan
Heru Budi: Normalisasi Ciliwung Masuk Tahap Pembayaran Pembebasan Lahan

Heru Budi: Normalisasi Ciliwung Masuk Tahap Pembayaran Pembebasan Lahan

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Pakai Pelat Palsu TNI untuk Hindari Ganjil Genap di Tol

Pengemudi Fortuner Arogan Pakai Pelat Palsu TNI untuk Hindari Ganjil Genap di Tol

Megapolitan
Dua Kecamatan di Jaksel Nol Kasus DBD, Dinkes: Berkat PSN dan Pengasapan

Dua Kecamatan di Jaksel Nol Kasus DBD, Dinkes: Berkat PSN dan Pengasapan

Megapolitan
Gerindra Buka Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Tanpa Syarat Khusus

Gerindra Buka Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Tanpa Syarat Khusus

Megapolitan
Kronologi Remaja Dianiaya Mantan Sang Pacar hingga Luka-luka di Koja

Kronologi Remaja Dianiaya Mantan Sang Pacar hingga Luka-luka di Koja

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com