Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Kerumunan, Polisi Imbau Bakal Paslon Tak Bawa Pendukung Saat Daftar Pilkada Tangsel

Kompas.com - 04/09/2020, 20:21 WIB
Tria Sutrisna,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Polisi mengimbau bakal pasangan calon yang akan mendaftarkan Pilkada Tangerang Selatan esok hari untuk tidak membawa iring-iringan pendukung.

Wakapolres Tangsel Kompol Stephanus Luckyto mengatakan, hal itu bertujuan untuk mencegah terjadinya kerumunan di area Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) Tangsel.

Seperti yang terjadi ketika bakal pasangan calon Muhamad-Sara melakukan pendaftaran pada Jumat (4/9/2020) hari ini.

"Kami berharap besok partai politik yang akan mengantarkan pasangan calonnya untuk bisa lebih tertib lagi, lebih disiplin lagi," ujarnya saat diwawancarai di depan Gedung KPU Tangsel, Jumat (4/9/2020).

Baca juga: Relawan Pendukung Muhamad-Sara Berkerumun di Depan Gedung KPU Tangsel

Untuk itu, Luckyto mengharapkan agar partai pendukung mengindahkan imbauan tersebut dan tidak lagi berkonvoi atau mengantar bakal pasangan calonnya.

"Kemudian kami ajak kalau bisa tidak perlu ada konvoi atau arak-arakan itu lebih baik," kata dia.

Saat ini, lanjut dia, pihaknya tengah berkoodinasi dengan KPU dan Bawaslu untuk mengevaluasi teknis pelaksanaan pendaftaran agar bisa berjalan lebih baik pada hari kedua dan ketiga.

"Jadi setelah kegiatan ini selesai, kami akan berkoordinasi lagi dengan KPU dan Bawaslu untuk mengevaluasi kegiatan yang sudah dilaksanakan pada hari ini," ungkapnya.

Sebelumnya, ratusan masa pendukung bakal pasangan calon Muhamad-Sara sempat berkerumun di depan Gedung KPU Tangsel.

Baca juga: Ada Kerumunan Pendukung, Polisi dan KPU Evaluasi Pelaksanaan Pendaftaran Pilkada Tangsel

Mereka tidak dapat masuk karena aturan pembatasan jumlah orang yang diperkenankan hadir pada hari pendaftaran bakal pasangan calon di Pilkada Tangsel 2020.

Hanya bakal pasangan calon dan ketua serta sekretaris partai pengusung yang diperkenankan masuk ke aula pendaftaran.

Kabag Operasional Polres Tangsel AKP Yudi Permadi mengatakan, pihaknya sudah memberikan imbauan kepada relawan pendukung yang tidak dapat masuk agar membubarkan diri dari depan Gedung KPU Tangsel.

"Jadi karena tadi banyak masa pendukungnya, kemudian kami berikan imbauan akhirnya mereka mengerti," ujarnya kepada Kompas.com.

Tak lama kemudian, kerumunan ratusan relawan yang mengiringi kedatangan Muhamad-Sara mulai bergeser dari depan gedung KPU dan tidak lagi berkerumun di pinggir Jalan Raya Serpong, Tangsel.

"Sudah tidak ada kerumuman di pinggir jalan lagi. Mereka diminta mencari tempat untuk menunggu di sekitar lokasi dengan tetap tidak berkerumun," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama KontraS Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama KontraS Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Megapolitan
Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran 'Saudara Frame', Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran "Saudara Frame", Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com