Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membelot dari PKS di Menit Akhir, Ini Alasan PAN Dukung Gerindra di Pilkada Depok

Kompas.com - 04/09/2020, 21:56 WIB
Vitorio Mantalean,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Partai Amanat Nasional (PAN) memutuskan bergabung dalam koalisi gemuk yang mendukung Pradi Supriatna-Afifah Alia dalam Pilkada Depok 2020.

Dalam koalisi gemuk yang ditukangi Gerindra dan PDI-P itu, PAN menjadi partai terakhir yang bergabung setelah sempat menjadi bagian dalam Koalisi Tertata yang mendukung kubu PKS.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PAN Kota Depok Igun Sumarno menilai bahwa kans Pradi-Afifah memenangi pilkada lebih besar, meskipun selama 15 tahun terakhir Depok dikuasai PKS.

"Setelah kami berpikir dan menilai, memang 10 atau 5 tahun yang lalu pemilihan di Kota Depok itu sangat berbeda dengan sekarang. Lima tahun yang lalu, PKS mungkin begitu kuat," kata Igun kepada wartawan, Jumat (4/9/2020).

Baca juga: Koalisi Gemuk Resmi Deklarasi Dukung Pradi-Afifah Maju Pilkada Depok

"Saya kira DPP (dewan pimpinan pusat) lebih cerdas melihat kenapa kami memilih Pak Pradi. Dilihat dari popularitas, lebih yakin menang karena melihat koalisi gemuk seperti ini," ia menambahkan.

Di luar itu, Igun menyampaikan beberapa alasan normatif partainya banting setir di menit akhir.

Ia bilang, kedekatan dengan kubu PKS sebelumnya hanya merupakan komunikasi politik biasa yang belum final. Ia juga berujar bahwa partainya punya kedekatan dengan Pradi.

Igun juga menyampaikan bahwa ada "kepentingan nasional" dalam keputusan banting setir ini.

Namun, ketika ditanya lebih jauh soal maksud kepentingan nasional itu, ia menjawab, "Saya kira nanti yang di atas saya yang menjelaskan."

Baca juga: PKS Targetkan Menang 60 Persen di Pilkada 2020

Igun mengklaim bahwa partainya tidak sedang mengalami perpecahan internal akibat perubahan keputusan di menit akhir.

"Perpecahan secara institusi partai, saya jamin tidak ada," ujarnya.

"Dengan sudah keluarnya SK ke Pradi, sudah tidak ada pilihan lain," tuntasnya.

Sebagai informasi, Pilkada Depok 2020 nanti hampir pasti hanya akan mempertandingkan dua kubu petahana.

Satu adalah kubu PKS, petahana yang telah 15 tahun berkuasa di Depok, yang akan mengusung kembali Wali Kota Depok Mohammad Idris.

Idris yang notabene kalangan nonpartai tetapi dekat dengan PKS bakal duet dengan kader partai dakwah tersebut, Imam Budi Hartono.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Megapolitan
Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran 'Saudara Frame', Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran "Saudara Frame", Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Megapolitan
Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Megapolitan
JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

Megapolitan
Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com