Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diminta Warga Bongkar Jembatan Kota Paris demi Cegah Tawuran, Ini Tanggapan Pemkot Jakpus

Kompas.com - 06/09/2020, 16:37 WIB
Tria Sutrisna,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Pusat (Jakpus) menyebut, pembongkaran Jembatan Kota Paris yang menghubungkan wilayah Tanah Tinggi dan Kampung Rawa tidak bisa langsung dilakukan. 

Wakil Wali Kota Jakpus Irwandi mengatakan, jembatan penghubung dua wilayah kelurahan itu terdaftar sebagai aset di dua unit kerja perangkat daerah (UKPD) berbeda.

Pemkot Jakpus tidak dapat langsung mengamini permintaan warga di Kelurahan Kampung Rawa untuk segera membongkar Jembatan Kota Paris.

"Itu jembatan kan aset dua UKPD, Tata Air sama Bina Marga. Jadi enggak bisa sembarang di bongkar," ujar Irwandi ketika dihubungi, Minggu (6/9/2020).

Baca juga: Warga Kampung Rawa Minta Jembatan Kota Paris Dibongkar demi Cegah Tawuran

Untuk itu, Irwandi meminta kepada pihak kelurahan, baik Kampung Rawa maupun Tanah Tinggi untuk bersurat kembali ke Pemkot Jakpus.

Dengan begitu, pihaknya dapat segera menindaklanjuti dan melakukan pembahasan bersama pihak Dinas Tata Air dan juga Bina Marga terkait pembongkaran tersebut.

"Makanya saya minta sama kurahnya untuk bersurat ke wali kota guna ditindaklanjuti ke UKPD di Tata Air sama Bina Marga," ujar dia.

Sebelumnya, Lurah Kampung Rawa di Jakarta Pusat Ferry Zahrudin mengatakan, warga Kampung Rawa, RW 008 telah meminta Pemkot Jakpus agar membongkar jembatan Kota Paris yang menghubungkan wilayah Tanah Tinggi dan Kampung Rawa demi mencegah tawuran.

"Kami sudah bersurat ke wali kota agar jembatan ini dibongkar karena sering menjadi tempat tawuran. Ini sudah ada surat kesepakatan dari warga-warga di sini tetapi belum terealisasi," kata Ferry, Sabtu (5/9/2020).

Ferry menyampaikan keinginan warga agar Jembatan Kota Paris dibongkar karena baru saja kembali terjadi pertikaian antar-kelompok di area itu pada Jumat sore kemarin.

Baca juga: Mengenal Roemah Tawon, Tempat Belajar Anak Jalanan di Pinggiran Rel Tanah Tinggi...

Ferry mengaku sudah sejak Maret 2020 pihaknya mengajukan permohonan pembongkaran jembatan Kota Paris itu tetapi hingga saat ini belum ditanggapi.

"Mungkin lagi dicari dulu asetnya sebenarnya punya siapa. Dan memang butuh rapat lanjutan. Terhalang Covid-19 juga kan," kata dia.

Kepolisian Sektor (Polsek) Johar Baru meringkus seorang pelaku tawuran berinisial AG (24) yang kedapatan membawa celurit di lokasi itu pada Jumat (4/9/2020) sore.

Baca juga: Polisi Tangkap Pelaku Tawuran di Johar Baru, 4 Pedang Disita

Kanit Reskrim Polsek Johar Baru AKP Suprayogo mengatakan, tawuran itu diduga berasal dari pertikaian saat bermain bola antar kelompok.

"Awalnya tuh diduga gara-gara salah satu orang dipukul saat main bola," ujar Suprayogo

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com