Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mohammad Idris, Petahana yang Bertarung untuk Kursi Wali Kota Depok

Kompas.com - 07/09/2020, 10:30 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wali Kota Depok Mohammad Idris berambisi kembali bertarung di Pilkada Depok 2020. Sebagai petahana, kali ini ia berpasangan dengan Imam Budi Hartono.

Keduanya sudah resmi menjadi pasangan calon wali kota dan wakil wali Kota Depok setelah mendaftar ke Komisi Pemilihan Umun (KPU) di hari terakhir pendaftaran, Minggu (6/9/2020).

"KPU Depok telah menerima bakal pasangan calon atas nama KH Muhammad Idris dan Hj Imam Budi Hartono," kata Ketua KPU Kota Depok Nana Shobarna, Minggu.

Baca juga: Mohammad Idris-Imam Mendaftar sebagai Peserta Pilkada Depok

Nana mengatakan, kedua pasangan tersebut telah melengkapi seluruh dokumen persyaratan sebagai pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok dalam Pilkada 2020.

Seluruh dokumen yang diserahkan tersebut juga telah dikonfirmasi memenuhi syarat oleh KPUD.

"Kami juga telah memberikan tanda terima terkait dengan dokumen yang kami periksa telah memenuhi syarat dan lengkap. Untuk selanjutnya kami lakukan verifikasi untuk tahapan selanjutnya," ucap Nana.

Sudah ajukan cuti dan pengunduran diri

Sementara itu, Idris mengaku sudah mengajukan cuti dan pengunduran diri sebagai Wali Kota Depok untuk maju dalam Pilkada Depok 2020.

"Pengunduran diri sudah selesai tidak masalah, saya sedang mengajukan cuti ke gubernur," kata Idris.

Rencananya, Idris mulai cuti pada 26 September hingga 5 Desember 2020.

Sementara itu, per tanggal 6 Desember 2020, Idris sudah melepas status sebagai Wali Kota Depok.

Baca juga: Idris Sudah Ajukan Pengunduran Diri sebagai Wali Kota Depok

"Tanggal 6 Desember sudah bukan lagi wali kota saya, nanti tanggal 26 (September) sudah ada wali kota baru sementara," ujar Idris.

Bersaing dengan wakilnya sendiri

Dengan ditutupnya masa pendaftaran bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok kemaren, maka dipastikan hanya ada dua pasangan yang melaju.

Uniknya, di kursi calon Wali Kota Depok, Idris akan bersaing dengan Wakilnya sendiri di periode selanjutnya yakni Pradi Supriatna.

Pradi saat ini merupakan Ketua DPC Gerindra Depok. Ia akan berpasangan dengan kader perempuan PDI-P yang gagal lolos ke Senayan pada Pileg 2019 lalu, Afifah Alia.

Baca juga: Idris versus Pradi, Duel Wali Kota Lawan Wakilnya di Pilkada Depok 2020

Pradi dan Afifah sudah terlebih dahulu mendadtar sebagai bakal calon sejak hari Jumat (4/9/2020) lalu.

Dari segi partai, Idris yang berasal dari kalangan nonpartai tetapi dekat dengan PKS itu bakal duet dengan kader partai dakwah tersebut.

PKS membangun Koalisi Tertata Adil Sejahtera bersama Demokrat dan PPP dengan total perolehan 17 kursi di DPRD.

Partai-partai seperti PAN dan PKB yang sempat bergabung dalam koalisi itu pilih menyeberang ke kubu lawan.

Di pihak lawan, dua partai yang kini juga berkuasa di level nasional itu menghimpun kekuatan dari Golkar, PSI, PKB, dan PAN dengan jumlah perolehan kursi di DPRD Kota Depok mencapai 33 kursi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Alibi Pejabat Dishub DKI Pakai Mobil Dinas ke Puncak: Jenguk Teman yang Sakit

Alibi Pejabat Dishub DKI Pakai Mobil Dinas ke Puncak: Jenguk Teman yang Sakit

Megapolitan
Pejabat Dishub DKI Dicopot Usai Pakai Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan

Pejabat Dishub DKI Dicopot Usai Pakai Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan

Megapolitan
Cerita Porter Berusia 73 Tahun di Terminal Kampung Rambutan: Kadang Makan Nasi Cabai Saja...

Cerita Porter Berusia 73 Tahun di Terminal Kampung Rambutan: Kadang Makan Nasi Cabai Saja...

Megapolitan
Heru Budi Pastikan ASN Pemprov DKI Bolos Usai Libur Lebaran Akan Disanksi Tegas

Heru Budi Pastikan ASN Pemprov DKI Bolos Usai Libur Lebaran Akan Disanksi Tegas

Megapolitan
Heru Budi: Pemprov DKI Tak Ada WFH, Kan Sudah 10 Hari Libur...

Heru Budi: Pemprov DKI Tak Ada WFH, Kan Sudah 10 Hari Libur...

Megapolitan
Mulai Bekerja Usai Cuti Lebaran, ASN Pemprov DKI: Enggak Ada WFH

Mulai Bekerja Usai Cuti Lebaran, ASN Pemprov DKI: Enggak Ada WFH

Megapolitan
Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi 'Online' dan Pinjol, Istri Dianiaya lalu Ditinggal Kabur

Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi "Online" dan Pinjol, Istri Dianiaya lalu Ditinggal Kabur

Megapolitan
Jalan Gatot Subroto-Pancoran Mulai Ramai Kendaraan, tapi Masih Lancar

Jalan Gatot Subroto-Pancoran Mulai Ramai Kendaraan, tapi Masih Lancar

Megapolitan
KRL Jabodetabek Gangguan di Manggarai, Rute Bogor-Jakarta Terhambat

KRL Jabodetabek Gangguan di Manggarai, Rute Bogor-Jakarta Terhambat

Megapolitan
Menikmati Hari Libur Terakhir Lebaran di Ancol Sebelum Masuk Kerja

Menikmati Hari Libur Terakhir Lebaran di Ancol Sebelum Masuk Kerja

Megapolitan
Jalan Sudirman-Thamrin Mulai Ramai Kendaraan Bermotor, tapi Masih Lancar

Jalan Sudirman-Thamrin Mulai Ramai Kendaraan Bermotor, tapi Masih Lancar

Megapolitan
KRL Jabodetabek Mulai Dipadati Penumpang, Sampai Berebut Saat Naik dan Turun

KRL Jabodetabek Mulai Dipadati Penumpang, Sampai Berebut Saat Naik dan Turun

Megapolitan
Pemudik Keluhkan Sulit Cari 'Rest Area', padahal Fisik Kelelahan akibat Berkendara Berjam-jam

Pemudik Keluhkan Sulit Cari "Rest Area", padahal Fisik Kelelahan akibat Berkendara Berjam-jam

Megapolitan
Cerita Pemudik Kembali ke Jakarta Saat Puncak Arus Balik: 25 Jam di Jalan Bikin Betis Pegal

Cerita Pemudik Kembali ke Jakarta Saat Puncak Arus Balik: 25 Jam di Jalan Bikin Betis Pegal

Megapolitan
Keluhkan Oknum Porter Terminal Kampung Rambutan yang Memaksa, Pemudik: Sampai Narik Tas, Jadi Takut

Keluhkan Oknum Porter Terminal Kampung Rambutan yang Memaksa, Pemudik: Sampai Narik Tas, Jadi Takut

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com