Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi: Banyak Hoaks Beredar Seputar Tawuran antara Ormas di Kreo Semalam

Kompas.com - 07/09/2020, 17:47 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi membenarkan adanya tawuran antara anggota dua ormas di Kreo, Ciledug, Kota Tangerang, Minggu (6/9/2020) malam.

Informasi mengenai tawuran antara anggota dua ormas ini beredar di media sosial. Bahkan muncul sejumlah video yang menunjukkan seolah pada tawuran tersebut banyak korban luka parah.

Kapolsek Ciledug, Kompol Ali Yusron, meluruskan informasi simpang siur di media sosial tersebut.

Ia mengonfirmasi bahwa benar terjadi tawuran antara dua ormas, yaitu FBR (Forum Betawi Rempug) dan PP (Pemuda Pancasila), di wilayah Ciledug. Namun tawuran itu hanya berlangsung sebentar tanpa ada korban.

Baca juga: Warga Kampung Rawa Minta Jembatan Kota Paris Dibongkar demi Cegah Tawuran

"Informasi yang beredar itu hoaks, sangat hoaks. Keributannya itu cuma lima menit, itupun cuma sambit-sambitan doang" kata Ali saat dihubungi Senin.

Ali menjelaskan, kejadian itu bermula ketika anggota PP kembali dari Munas di Cibodas Bogor.

Saat melintasi Kreo, salah satu mobil yang digunakan anggota ormas tersebut menyerempet seorang tukang parkir. Ternyata, tukang parkir tersebut memiliki kedekatan dengan FBR.

Sempat terjadi ketegangan antara kedua belah pihak. Namun ketua organiasi dari kedua belah pihak bersama Kapolsek mendamaikan situasi.

"Eh tiba-tiba namanya dosa medsos itu besar, (anggota) arus bawah itu ngirim berita (bentrok) tahun lalu, ngumpullah mereka di situ. Tiba-tiba mereka sambit-sambitan (lempar) batu, tapi enggak lama. Mereka dilerai ketuanya dengan saya," ujar Ali.

Ali mengatakan tak ada korban jiwa atau kerusakan akibat tawuran tersebut.

Untuk mencegah tawuran tak terjadi lagi, ketua dari masing-masing ormas kemudian membuat video deklarasi damai dan menyebarluaskan video tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com