TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) belum akan menerapkan jam malam untuk membatasi pergerakan masyarakat pada masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Wakil Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie mengatakan, pihaknya sudah melakukan rapat evaluasi PSBB bersama forum komunikasi pimpinan daerah (Forkompinda) terkait penerapan kebijakan tersebut.
Hasilnya diputuskan bahwa pembatasan aktivitas masyarakat dengan kebijakan jam malam masih belum diperlukan di wilayah Tangsel.
"Pembahasan dalam rapat evaluasi PSBB bersama Forkompinda mengarah kepada belum diberlakukannya jam malam," ujarnya saat dikonfirmasi, Senin (7/9/2020).
Baca juga: UPDATE 6 September: Tangsel Bertambah 4 Kasus Positif Covid-19, Totalnya Kini 822
Meskipun, kasus Covid-19 di Tangerang Selatan bertambah setiap harinya.
Saat ini, kata Benyamin, pihaknya memilih untuk fokus mengawasi pergerakan warga di wilayah perbatasan.
Hal itu peningkatan kasus positif Covid-19 di Tangsel disebabkan oleh imported case atau kasus yang berasal dari luar daerah.
"Seperti yang saya sampaikan sebelumnya, Lurah dan juga Gugus Tugas RT/RW itu harus mencermati belum masyarakat yang keluar masuk di wilayahnya," kata dia.
Sebelumnya, Pemkot Tangsel bakal kaji penerapan jam malam untuk membatasi pergerakan warga di tengah meningkatnya kasus positif Covid-19.
Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany menjelaskan, pihaknya masih harus mengkaji efektif penerapan jam malam seperti yang dilakukan Kota Depok dan Bogor untuk membatasi aktivitas masyarakat.
"Secara jumlah pasien ada kenaikan, tapi masih kita atasi," ujarnya dalam rekaman yang terima Kompas.com, Selasa (1/9/2020).
Baca juga: Soal Wacana Jam Malam di Jakarta, Kasatpol PP DKI Masih Kaji Efektivitasnya
"Tetapi kita kaji dulu ya apakah memang efektif atau tidak di Tangsel dengan pemberlakuan jam malam ini, dengan melihat akses masyarakat ini kan yang masuk banyak," sambungnya.
Untuk diketahui, total kasus positif Covid-19 di Kota Tangsel hingga Minggu (6/9/2020) sudah mencapai 822 kasus.
Dari jumlah tersebut, 668 pasien dinyatakan sembuh. Angka kesembuhan tidak bertambah dari data terakhir pada Sabtu (5/9/2020).
Kemudian angka kematian akibat Covid-19 di wilayah Tangsel juga tidak bertambah, tetap 49 orang.
Saat ini, terdapat 105 pasien positif Covid-19 di wilayah Tangsel yang masih dirawat atau isolasi mandiri. Sedangkan jumlah kasus suspek yang masih aktif tercatat 16 orang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.