“Mengantar ke kamar mandi, ganti pampers, tangan juga harus dituntun untuk bolak-balik ke kamar mandi karena diare, bagaimana mau jaga jarak fisik?” ungkapnya.
Namun, lambat laun kondisi sang ibu berangsur-angsur membaik setelah hampir seminggu.
Bahkan, berjalan 14 hari perawatan, kondisi Jeanne semakin membaik. Gangguan pernapasan sudah hilang, nafsu makan kembali normal dan mulai beraktivitas ringan di rumah.
Dokter juga menyarankan Jeanne untuk rajin berjemur agar dahak di parunya segera sirna.
Petugas dari Puskesmas pun, kata Caecil, rutin berkunjung ke rumahnya untuk memeriksak kesehatan Jeanne.
Caecil mengatakan, ibunya sudah dua kali dites swab selama di rumah. Hasilnya menunujukkan negatif Covid-19.
“Kata suster di rumah sakit, kalau dua kali berturut-turut hasilnya negatif maka rumah sakit akan mengeluarkan surat keterangan pasien sembuh Covid-19,” kata Caecil.
Tidak hanya ibunya, Caecil juga jalani rapid test untuk mengetahui kondisinya selama kurang lebih sebulan merawat ibunya. Hasilnya, selalu negatif.
“Aku sudah rapid test dan hasilnya negatif, terus setengah beban ku sudah hilang. Aku sangat lega,” ucap dia.
Menurut dia, ini adalah mukjizat Tuhan karena ia bisa mengurus ibunya sampai sembuh dan dirinya dijauhkan dari paparan virus corona tipe-2.
“Pada saat itu negatif yaudah lah merdeka ya ampun ya Tuhan ini hadiah deh bisa merawat orangtua dan akunya juga sehat,” tutur dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.