BEKASI, KOMPAS.com - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, jumlah kasus positif Covid-19 di wilayahnya terus meningkat.
Kini positivity rate atau rasio positif Covid-19 di Kota Bekasi bahkan melonjak tinggi diangka 10,4 persen.
Positivity rate atau rasio positif adalah rasio antara jumlah orang yang mendapat hasil positif lewat tes corona dengan total jumlah tes.
Rasio positif dianggap aman standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) adalah kurang dari 5 persen. Jika rasio positif berada di atas itu, keadaan masuk kategori mengkhawatirkan.
“Jadi positivity rate-nya ada 10,4 persen,” ujar Rahmat kepada wartawan, Selasa (8/9/2020).
Baca juga: Hingga Agustus 2020, 211 Anak di Bekasi Terpapar Covid-19
Rahmat mengakui, angka rasio positif itu meningkat dari sebelumnya. Awal mula virus corona tipe-2 (SARS-Cov-2) muncul di Bekasi, angka rasio positif Covid-19 ada diangka 4,2 persen.
Lalu, per Agustus lalu, angka positivity rate meningkat diangka 7,7 persen.
Ia mengatakan, tak heran jika positivity rate di Kota Bekasi meningkat terus melebihi batas keamanan yang ditetapkan WHO. Pasalnya jumlah kasus Covid-19 di wilayahnya pun terus meningkat.
Menurut dia, saat ini tidak ada daerah yang positivitiy rate di bawah 5 persen.
“DKI juga tidak mungkin (melampui WHO),” kata dia.
Baca juga: APBD Perubahan 2020 Kabupaten Bekasi Prioritaskan Penanganan Covid-19
Meski positivity rate angkanya sudah lewat dari batas aman, Rahmat memastikan itu masih bisa dikendalikan oleh pihak Pemkot.
“Tetapi yang mungkin aman. Kita tetap menanggulangi (Covid-19), nah ekonomi juga jalan. Kalau tidak ya kita stres,” ucap dia.
Terakhir, Rahmat mengatakan, saat ini transmisi penularan Covid-19 sangat cepat. Baik itu melalui udara maupun penularan dari klaster keluarga.
Oleh karena itu, ia tetap meminta masyarakat untuk taat terhadap aturan protokol kesehatan. Misalnya, menggunakan masker, physical distancing, cuci tangan, dan hindari kerumunan.
“Tetapi memang saya berpesan kepada seluruh warga kota Bekasi sekarang ini transmisi keluarga dan transmisi airborne itu sangat tinggi. Jadi caranya itu hanya satu menggunakan masker, , jaga kebersihan, cuci tangan, dan juga hindari kerumunan,” tutur dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.