JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan, jumlah kematian akibat Covid-19 meningkat dalam dua pekan terakhir.
"Tingkat kematian sejak pertengahan Agustus hingga September, ada tren meningkat. Ini kondisi yang sangat tidak menggembirakan," kata Anies di Jakarta, Rabu (9/9/2020).
Anies mengatakan, jika dihitung secara persentase, angka kematian akibat Covid-19 di Jakarta memang terbilang rendah. Namun jika dihitung secara ril, jumlah kematian terbilang sangat besar.
"Ini bukan angka statistik, setiap kematian satu orang adalah kematian saudara kita dan itu terlalu banyak," ucap Anies.
Baca juga: Pemprov DKI Lakukan Pengetatan PSBB di Jakarta Mulai 14 September
Anies tidak menyebutkan berapa besar peningkatan angka kematian itu.
Berdasarkan data, sebanyak 1.347 orang meninggal dunia akibat Covid-19 di Jakarta sejauh ini atau dengan tingkat kematian 2,7 persen.
Sementara kasus aktif Covid-19 di Jakarta sebanyak 11.245 orang. Mereka masih banyak yang menjalani perawatan atau isolasi.
Anies hari ini memutuskan untuk kembali menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) secara ketat. PSBB ketat diberlakukan lagi mulai 14 September.
Anies menyebutkan, keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan sejumlah faktor yakni ketersediaan tempat tidur rumah sakit yang hampir penuh dan tingkat kematian yang tinggi.
"Tidak ada banyak pilihan bagi Jakarta kecuali untuk menarik rem darurat sesegera mungkin," ujar Anies.
"Dalam rapat Gugus Tugas Percepatan Pengendalian Covid 19 di Jakarta disimpulkan bahwa kami akan menarik rem darurat yang itu artinya kita terpaksa kembali menerapkan pembatasan sosial berskala besar seperti pada masa awal pandemi dulu," kata dia.
Menurut Anies keputusan itu mengikuti arahan Presiden Joko Widodo yang meminta kesehatan lebih dipentingkan.
PSBB transisi di DKI Jakarta berakhir pada Kamis besok. PSBB transisi telah diberlakukan sejak 5 Juni lalu. PSBB transisi mulanya dilaksanakan selama 28 hari tetapi kemudian beberapa ali diperpanjang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.