DEPOK, KOMPAS.com - Pilkada Depok 2020 akhirnya mengerucut menjadi dua kubu saja setelah pendaftaran bakal pasangan calon ke KPU ditutup, Minggu (6/9/2020).
Uniknya, kedua kandidat adalah petahana yang memilih "pisah ranjang" dan beralih head to head pada Pilkada Depok 9 Desember 2020 mendatang.
Wali Kota Depok Mohammad Idris, kalangan nonpartai yang dekat dengan PKS, bakal berupaya menyongsong periode kedua kekuasaannya.
Ia akan berduet dengan kader PKS, Imam Budi Hartono yang telah dua periode duduk di DPRD Jawa Barat.
Sementara itu, Pradi Supriatna, wakil wali kota saat ini sekaligus Ketua DPC Gerindra Depok, akan berusaha mendepak Idris lewat pilkada.
Ia akan berpasangan dengan Afifah Alia, kader perempuan PDI-P yang gagal lolos ke Senayan pada Pileg 2019 lalu.
Baca juga: Ini Komentar Idris dan Pradi soal Pecah Kongsi di Pilkada Depok 2020
Kini, kedua kandidat yang masa jabatannya belum selesai itu justru saling umbar janji kampanye untuk memikat pemilih.
Mohammad Idris dan Imam Budi Hartono menawarkan sejumlah program sebagai janji kampanye jika kelak terpilih.
Program serta janji kampanye tersebut sudah resmi diumumkan KPU kepada publik melalui laman ini.
Dikutip dari laman resmi KPU, lembar visi dan misi serta program janji kampanye Idris-IBH hanya dua halaman panjangnya.
Program janji kampanye Idris-IBH disusun dalam 10 poin. Beberapa di antaranya yang jadi sorotan ialah dana kelurahan, masing-masing sebesar Rp 5 miliar serta mencetak sedikitnya 5.000 pengusaha dan start-up baru.
Baca juga: Janji Idris-IBH di Pilkada Depok: Kelurahan Dapat Rp 5 Miliar, Cetak 5.000 Start-up
Berikut 10 janji kampanye Idris-IBH di Pilkada Depok:
1. Dana Rp 5 miliar per kelurahan
2. 5.000 pengusaha/start-up baru dan 1.000 perempuan pengusaha
3. Insentif guru honorer dan guru swasta