Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rem Darurat, PSBB Jakarta, dan Pengaruhnya untuk Bekasi...

Kompas.com - 11/09/2020, 06:59 WIB
Cynthia Lova,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

“Kalau misalnya tiap hari kasus ini naik per harinya 40 pasien ya, tujuh hari kedepan ada 280 pasien. Sementara, kemampuan rumah sakit kita tidak mencukupi, makanya akan menggunakan yang ada di Stadion Patriot (tempat isolasi),” ucap Tri.

Pasien Covid-19 yang meningkat juga berdampak pada peningkatan jumlah jenazah yang dimakamkan dengan protokol Covid-19.

Pasalnya, belakangan ini jumlah jenazah tersebut meningkat seperti awal-awal munculnya Covid-19.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) TPU Disperkimtan Kota Bekasi, Yayan Sopian mengaku tukang gali pemakaman di TPU Paduerenan (rujukan makam untuk protokol pasien Covid-19) mengatakan, per harinya ada empat sampai enam jenazah yang dimakamkan dengan protokol Covid-19.

Padahal sebelumnya, jenazah yang dimakamkan dengan protokol Covid-19 sempat stagnan.

Baca juga: Kasus Kematian Pasien Covid-19 Meningkat di Bekasi, Petugas Pemakaman Mulai Kewalahan

“Pas Mei mah sudah mulai satu satu jenazah yang dibawa ke makam. Nah sekarang jadi banyak lagi, tiap malam ada aja rumah sakit yang telepon kirim jenazah untuk dimakamkan. Ada tiga, empat jenazah lah yang dimakamkan per harinya lah,” ucap Yayan.

Apakah Kota Bekasi akan ikuti DKI Jakarta tarik rem kedaruratan?

Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengatakan, Senin (13/9/2020) depan akan diputuskan apakah di wilayahnya akan kembali menerapkan PSBB total.

Kondisi perkembangan kasus Covid-19 pun sudah diceritakan Pemkot Bekasi ke Gubernur DKI Jakarta melalui rapat koordinasi Kepala Daerah terkait penindaklanjutan penerapan kembali PSBB Ibu Kota.

Tri menyampaikan kondisi Covid-19 di wilayah-wilayah perbatasan DKI Jakarta akan dikoordinasikan dengan Pemerintah Pusat untuk mempertimbangkan apakah akan ikut terapkan PSBB seperti awal kembali.

Baca juga: Kebijakan PSBB Total atau Tidak di Kota Bekasi Akan Diputuskan Senin Ini

“Kan Senin diputuskan (apakah harus PSBB total atau tidak), mungkin tidak tahu Pak Gubernur dapat, kemudian melakukan konsolidasi dengan Pemerintah Pusat baru diputuskan apa (kebijakan yang diambil),” ujar Tri.

Ia mengatakan, Pemprov Jabar menyarankan untuk menangani Covid-19 di Kota Bekasi dengan kebijakan komprehensif.

Pasalnya Kota Bekasi bertetanggaan dengan DKI Jakarta. Sebab saat ini DKI Jakarta sebagai episentrum Covid-19.

Meski demikian, apapun keputusannya Senin depan nanti, pihaknya masih memantau peningkatan kasus Covid-19 di wilayahnya.

“Senin kita akan rapat koordinasi terkait (PSBB total) dengan tiga pilar yang ada, seluruh gugus tugas akan kita intervensi memantau pergerakan Covid-19,” tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com