JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Hari Nugroho mengatakan, pihaknya sudah melakukan perataan lahan di TPU Pondok Ranggon.
Hal tersebut dilakukan guna memperluas lahan pemakaman Covid-19.
Ketika dikonfirmasi, Hari mengatakan sudah melakukan perluasan lahan seluas 13.000 meter persegi.
"Sudah hampir selesai sekarang. Kita perluas sekitar 13.000 meter persegi," kata Hari, Jumat (11/9/2020).
Baca juga: TPU Pondok Ranggon Catat Rekor Makamkan 40 Jenazah Terkait Covid-19 dalam Sehari
Perluasan lahan tersebut sudah dilakukan sejak enam hari lalu.
Selama enam hari itu, Dinas Bina Marga meratakan tanah yang berbukit-bukit agar dapat dijadikan makam jenazah Covid-19.
Pengerjaan ini pun, lanjut Hari, sudah dilakukan tiga kali oleh pihak Dinas Bina Marga.
"Ini udah yang ke 3 kalinya, pertama tiga bulan lalu, yang kedua dua bulan lalu yang ketiga sekarang," tambah dia.
Beberapa alat berat disediakan Dinas Bina Marga dari mulai eskavator hingga lima sampai enam truk pengangkut tanah.
Namun, Hari tidak bisa memastikan berapa kapasitas jenazah Covid-19 yang dapat ditampung pascaperluasan lahan ini.
Pihaknya hanya diminta memperluas lahan oleh Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta.
Sebelumnya, lahan pemakaman khusus jenazah terkait Covid-19 di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur, diperkirakan akan habis pada Oktober 2020.
Pasalnya, terhitung sejak tanggal 31 Agustus lalu, lahan yang tersisa di TPU Pondok tersedia untuk menampung kira-kira 1.100 jenazah terkait Covid-19.
"Untuk TPU Pondok mungkin di pertengahan Oktober sudah kritis," kata Nadi selaku Kepala Regu PJLP TPU Pondok Ranggon.
Baca juga: Bulan Depan Makam Covid-19 di TPU Pondok Ranggon Diperkirakan Penuh
Dia memperhitungkan bahwa jumlah jenazah Covid-19 yang dimakamkan di TPU Pondok. Per minggunya jenazah yang dimakamkan bisa mencapai 180.
Dalam satu bulan, lanjut Nadi, jenazah yang dimakamkan bisa mencapai 700 sampai 720.
"Jadi untuk bulan September masih aman," kata dia.
Kini lahan yang tersisa untuk Oktober diperkirakan hanya mampu menampung 380 sampai 400 jenazah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.