BEKASI, KOMPAS.com - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi memastikan wilayahnya tidak menerapkan pengetatan PSBB mengikuti DKI Jakarta.
Menurut dia, penerapan PSBB total adalah kebijakan yang mundur.
“Tidak mungkinlah (PSBB total), masa kita mundur. Sekarang kalau ada peningkatan (kasus Covid-19) kan memang. Kalau peningkatannya bisa kita sekat, kita sekat ini sampai sidratul muntaha,” ujar Rahmat kepada wartawan, Senin (14/9/2020).
Baca juga: Ridwan Kamil Putuskan Bogor, Depok dan Bekasi Menerapkan PSBM
Meski begitu, Rahmat mengatakan, Pemkot Bekasi memiliki upaya lain untuk mengendalikan Covid-19.
Misalnya, mengawasi lebih ketat aktivitas warga untuk menerapkan protokol kesehatan seperti menggunakan masker.
“Kalau DKI betul-betul hanya sebelas sektor (diperbolehkan beroperasi), tidak perlu PSBB total, begini saja jalan. Cuma diperketat dan diawasi betul-betul,” kata Rahmat.
“Langkah-langkahnya adalah menugaskan relawan, nanti ada yang di pasar, apa saja tugasnya, mencegah kerumunan, mensosialisasikan betapa pentingnya masker, dan juga memberikan simulasi-simulasi termasuk penyerahan masker,” lanjut dia.
Pemkot Bekasi menyiapkan 1.2 juta masker yang akan dibagikan ke masyarakat hingga Desember mendatang.
Pemkot juga akan memberlakukan pembatasan aktivitas warga dan dunia usaha berupa jam malam.
Misalnya, kata Rahmat, restoran atau rumah makan hanya diperbolehkan dine-in sampai pukul 20.00 WIB.
Usai pukul 20.00 WIB, restoran atau rumah makan hanya boleh menerima drive thru atau pesan antar.
Baca juga: Depok, Kota Bogor, Cimahi dan Kabupaten Bekasi Masuk Zona Merah
Sementara, aktivitas warga di luar rumah yang berkerumun juga nantinya akan dibatasi sampai batas waktu yang ditentukan.
“Yang biasanya restoran sampai pukul 22.00 WIB, nantinya dibatasi lalu setelahnya bisa dengan drive thru, terus keramaian-keramaian yang biasanya sampai jam 02.00 WIB bisa kita batasi, ini sedang diolah (digodok aturannya),” ucap Rahmat.
Selain itu, Pemkot juga akan mengetatkan kembali RW siaga. Ia juga akan melakukan pelacakan kasus Covid-19 ke lingkungan RW yang ada di zona merah.
Dengan pelacakan kasus tersebut, Rahmat berharap dapat mendeteksi klaster keluarga.
“Ya sekarang upaya-upayanya tadi, mengevaluasi yang sudah kelihatan klaster keluarga,” kata dia.
Rahmat berharap, upaya-upaya yang dilakukan Pemkot Bekasi dapat menekan angka kasus Covid-19.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.