Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Dibantu dan Dipantau, Pasien Covid-19 di Bekasi Keluar Rumah untuk Cari Makan

Kompas.com - 15/09/2020, 14:38 WIB
Cynthia Lova,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Seorang ibu rumah tangga berinisial E (49) yang positif Covid-19 di wilayah Jakasetia, Bekasi Selatan, terpaksa keluar rumah lantaran tidak ada pihak lain yang membantunya.

Ia tidak bisa berdiam diri di dalam rumah karena harus memenuhi kebutuhannya.

E sedang menjalani isolasi mandiri di rumahnya tanpa pemantauan dan pengawasan dari Puskesmas setempat.

Dampaknya, kondisi tersebut meresahkan warga sekitar tempat tinggal E.

Baca juga: Stadion Patriot Bekasi Siap Dipakai Merawat Pasien Covid-19 Mulai Pekan Ini

Salah satu Komunitas Relawan Kemanusiaaan Tejo menjelaskan, E telah dinyatakan positif Covid-19 beradasarkan hasil tes swab pada 4 September 2020, di Rumah Sakit Hermina Galaxy.

Setelah hasilnya keluar, E diminta isolasi mandiri. Pihak RT kemudian meminta E melapor ke Puskesmas setempat.

Tujuannya, agar E diisolasi di rumah sakit. Pasalnya, permukiman rumah E sangat padat.

“Akhirnya pasien ini proaktif ke Puskesmas Senin kemarin. Tetapi belum ada kejelasan, bagaimana menunggu (dijemput untuk diisolasi). Warga sekitar resah termasuk pak RT ini belum dapat kepastian kapan pasien itu akan diisolasi atau dijemput,” ujar Tejo saat dihubungi, Selasa (15/9/2020).

Menurut keterangan E yang diterima Tejo, yang bersangkutan mengaku tidak diawasi selama isolasi mandiri di rumah.

Baca juga: Daftar 44 RW Zona Merah di Kota Bekasi, Paling Banyak di Jatikramat dan Jatibening

Bahkan, anaknya yang tinggal bersama juga tidak dilakukan pemeriksaan kesehatan.

“Belum ada dilacak, padahal kelurahan, kecamatan sudah tahu ada pasien yang positif,” kata Tejo.

Tejo menambahkan, E masih ke luar rumah untuk mencari makan. Pasalnya, ia tak mendapat bantuan sosial untuk kehidupan sehari-hari selama isolasi di rumah.

“Ya isolasi mandiri, tetapi dia bingung sih harus bagaimana, dia kan orang awam. Sementara kalau dia butuh makan, ya dia makan cari keluar. Saya tanya tadi tidak dapat (bantuan makanan)? Orang namanya positif ya biasalah dijauhi,” ucap dia.

Karena E masih berkeliaran mencari makan di luar rumah, para tetangga mulai resah. Apalagi tetangganya ada yang buka usaha tempat makan.

“Warga di sebelah rumah E ini resah, karena tidak ada yang datang ke tempat jualannya. Apalagi orang Puskesmas juga enggak lakukan tracking,” ucap Tejo.

Baca juga: [HOAKS] Pesan Berantai Fasilitas Kesehatan di Bekasi Tak Bisa Tampung Lagi Pasien Covid-19

Tejo mengatakan, E sangat ingin diisolasi di rumah sakit atau tempat lain. Sebab, E tak mau dirinya menularkan Covid-19 ke orang lain.

Namun, sayangnya sampai saat ini E belum dijemput pihak pemerintah.

“Intinya pasien bingung dia mau kemana. Sementara dia merasa orang pada ngejauhin, tetapi pada tidak ada yang jemput dia. Dia mau isolasi mandiri, dia mau dibantu,” kata dia.

Sementara itu, Ketua RT 005 RW 018 Jatisetia, Bekasi Selatan, Amin menyampaikan agar Pemkot Bekasi segera memindahkan E ke tempat layak untuk melakukan isolasi.

“Khusus Pemerintah Kota Bekasi agar aduan masyarakat ditanggani secara serius dari Puskesmas ataupun aparat khususnya yang bertugas di sini. Agar dibawa kemana ini, saya mohon Pak Wali Kota Rahmat Effendi,” tutur Amin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com