DEPOK, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyoroti bakal dimulainya masa kampanye Pilkada Depok 2020 pada akhir September nanti, sementara kasus Covid-19 di Depok tengah tinggi-tingginya.
Secara spesifik, ia menyorot Wali Kota Depok Mohammad Idris yang juga akan berkontestasi dalam Pilkada Depok 2020.
"Satu yang dikhawatirkan juga tentang Pilkada. Saya titip protokol kesehatan masa kampanye. Saya titip karena Pak Wali (Idris) akan berkontestasi lagi. Mudah-mudahan akan berkampanye dengan protokol kesehatan," ungkap Ridwan Kamil dalam lawatannya ke Depok, Selasa (15/9/2029).
Baca juga: Usung Slogan Depok Maju, Berbudaya, Sejahtera, Ini Misi Idris-IBH di Pilkada Depok
"Kampanye boleh. Jadi sambil kampanye, sambil memberantas Covid-19 juga. Kira-kira begitu tema Pilkada 2020," tambahnya.
Pria yang akrab disapa Emil itu mengaku khawatir muncul klaster pilkada di Depok di tengah pandemi Covid-19.
Ia berharap agar semua pihak saling mengawasi penerapan protokol kesehatan selama masa kampanye.
"Saya titip tambahan karena mau pilkada, media juga tolong monitor, jangan sampai terjadi klaster pilkada," kata Emil.
"Kampanye silakan, tapi pakai protokol kesehatan. Antusiasme diatur sesuai protokol," lanjutnya.
Sebagai informasi, sebelumnya sempat terjadi pelanggaran protokol kesehatan dalam rangkaian Pilkada Depok 2020 ketika bakal calon wali kota, Pradi Supriatna diarak massa pendukung saat mendaftarkan diri ke KPU Kota Depok, Jumat (4/9/2020) lalu.
Pradi kemudian menjadi satu dari puluhan petahana yang berkontestasi di Pilkada Serentak 2020, yang ditegur keras oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian karena melanggar protokol kesehatan.
Hingga data terbaru dirilis pada Selasa (15/9/2020), Kota Depok masih menjadi wilayah dengan laporan kasus positif Covid-19 tertinggi di wilayah Bodetabek, dengan total 2.990 kasus.
Baca juga: Ridwan Kamil Minta Perwal PSBB Depok Jadi Perda, Pelanggar Akan Dikenakan Pidana Ringan
Di samping itu, kini ada 856 pasien positif Covid-19 yang sedang ditangani di Depok, melonjak nyaris 500 persen dalam 2 bulan terakhir.
Data dari Satgas Covid-19 IDI Depok, keterisian rumah sakit oleh pasien Covid-19 telah mencapai 80 persen hingga hari ini.
Sementara itu, Wali Kota Depok Mohammad Idris mengumumkan kondisi yang lebih gawat yakni penuhnya ruangan ICU dan HCU di Depok untuk merawat pasien Covid-19 bergejala berat.
Meski kasus Covid-19 semakin parah dan Depok jadi zona merah nasional, namun Pemerintah Kota Depok belum akan memberlakukan PSBB ketat seperti di Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.