BEKASI, KOMPAS.com - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi sepekan yang lalu menyampaikan angka kematian di wilayahnya termasuk rendah dari wilayah lainnya.
Meski penularan Covid-19 di wilayahnya menyebar cepat, namun ia mengklaim bahwa angka kematian di Kota Bekasi cenderung rendah.
“Angka kematian masih rendah,” ujar Rahmat Selasa (8/9/2020).
Berdasarkan data pengelola TPU (Tempat Pemakaman Umum) Disperkimtan Kota Bekasi dari Maret hingga Agustus 2020, ada 290 jenazah yang dimakamkan dengan protap tersebut.
Berikut Kompas.com merangkum penambahan jenazah yang dimakamkan dengan protap Covid-19 dari Maret hingga Agustus ini:
Berdasarkan di atas, penambahan jenazah yang dimakamkan dengan protap Covid-19 memang fluktuatif jika dilihat data selama enam bulan belakangan ini.
Penambahan jumlah jenazah yang dimakamkan dengan protap Covid-19 paling tinggi ada di bulan April dengan 97 jenazah yang dimakamkan dalam sebulan.
Namun, jumlah penambahan jenazah yang dimakamkan dengan protap Covid-19 tersebut sempat terus turun pada bulan Mei dan Juni.
Baca juga: Ruang ICU untuk Pasien Covid-19 di Kabupaten Bekasi Sudah Terisi 95 Persen
Bahkan pada Juni, penambahan pasien Covid-19 yang dimakam dengan protap Covid-19 hanya satu orang.
Waktu berkurangnya jenazah yang dimakamkan dengan protap Covid-19 itu bersamaan saat Kota Bekasi menjalani PSBB pada 15 April hingga awal Juni.
Pasalnya saat PSBB diterapkan, Pemerintah membatasi aktivitas warga dan jumlah angkut alat transportasi.
Perkantoran pun diwajibkan menerapkan kebijakan bekerja dari rumah atau work from home. Satpol PP dan jajaran Dinas Perhubungan juga merazia dan mengenakan sanksi terhadap warga yang belum menjalankan protokol kesehatan Covid-19.
Bahkan petugas kepolisian juga berjaga di titik-titik perbatasan Kota Bekasi.
Namun, saat Kota Bekasi memutuskan untuk menjalani PSBB proporsional atau pelonggaran PSBB pada pertengahan Juni, jumlah jenazah yang dimakamkan dengan protap Covid-19 melonjak kembali.
Bahkan, ada 73 penambahan jenazah yang dimakamkan dengan protap Covid-19 ini pada Juli hingga Agustus.
Pasalnya pergerakan masyarakat mulai banyak dan aktivitas usaha pun mulai beroperasi kembali. Mulai dari kelab malam, rumah makan, dan tempat pariwisata.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.