Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Enam Bulan Pandemi Covid-19, Jumlah Tes Swab PCR di Depok Baru 14.500 Spesimen

Kompas.com - 16/09/2020, 12:11 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Kota Depok hingga kini masih berstatus sebagai wilayah dengan total laporan kasus positif Covid-19 tertinggi di Jawa Barat dan wilayah Bodetabek, berdasarkan laman resmi masing-masing pemerintah kota/kabupaten.

Hingga data diperbarui kemarin, Selasa (15/9/2020), total ada 2.990 kasus positif Covid-19 yang sudah dilaporkan Pemerintah Kota Depok. Sebanyak 2.027 di antaranya dinyatakan pulih, sedangkan 107 lainnya meninggal dunia.

Namun, jumlah tersebut rupanya bukan diperoleh dari deteksi kasus yang masif melalui tes swab PCR, seperti halnya di DKI Jakarta.

Wali Kota Depok Mohammad Idris mengakui bahwa jumlah tes swab PCR di wilayahnya masih sangat jauh dari standar WHO.

Baca juga: Jumlah Pasien Covid-19 Depok yang Kian Mengkhawatirkan, Melonjak 5 Kali Lipat dalam 2 Bulan

"Kalau hitungnya (rasio tes) 1 dari 1.000 penduduk, ya kita masih sangat jauh," ujar Idris pada Selasa (15/9/2020).

Dikonfirmasi Kompas.com, Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Novarita membenarkan bahwa jumlah tes swab PCR di Depok baru 14.500 spesimen, sejak awal pandemi sampai sekarang.

Jumlah itu sangat jauh dari standar minimal WHO. WHO memberi standar minimal, suatu wilayah seharusnya melakukan tes swab PCR kepada 1 dari 1.000 penduduknya setiap pekan.

Jika diterapkan pada Depok dengan jumlah penduduk sekitar 2,4 juta penduduk (BPS, 2019), maka per minggunya harus ada 2.400 orang dites PCR.

Apabila itu dilakukan, Kota Depok harusnya mencapai jumlah 14.500 tes swab PCR hanya dalam 6 pekan, bukan 6 bulan seperti saat ini.

Baca juga: UPDATE 15 September: 124 Kasus Baru Covid-19 di Depok, Penambahan Tertinggi Selama Pandemi

Dari jumlah 14.500 tes PCR itu pun, hampir separuhnya dikebut Depok beberapa pekan lalu ketika pemerintah melakukan tes swab PCR massal selama 2 pekan.

"Tes massal sejak 24 Agustus-6 September 2020, sebanyak 6.297 (tes PCR)," kata Novarita kepada Kompas.com, Rabu (16/9/2020) pagi.

Dengan 2.990 kasus ditemukan dari 14.500 tes yang dilakoni hingga sekarang, maka positivity rate/rasio temuan kasus positif Covid-19 di Depok mencapai 20 persen.

Itu artinya, 1 dari 5 orang yang dites swab PCR di Depok ditemukan positif Covid-19.

Angka ini di atas DKI Jakarta, yang sejak Maret hingga sekarang melaporkan positivity rate 7,1 persen dan juga melampaui rata-rata nasional sebesar 14,1 persen.

Di samping itu, positivity rate sebesar 20 persen ini sama dengan 4 kali lipat dari batas aman yang ditentukan WHO, yakni maksimal 5 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Megapolitan
Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com