TANGERANG, KOMPAS.com - Orangtua yang membunuh anak kandungnya di Larangan, Kota Tangerang, sempat mengaku bahwa anaknya hilang kepada para tetangga.
Padahal, pasangan suami istri itu sudah menguburkan jasad anaknya yang berusia 8 tahun di Lebak Banten.
Hal itu disampaikan Kepala Bidang Pemberdayaan dan Perlindungan Perempuan dan Anak (PPPA) Dinas Permberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Tangerang Irna Rudiana.
"Jadi tanggal 28 Agustus, dia (pelaku) bilang anaknya hilang sampai tetangga ikut mencari sampai ke orang pintar," ujar Irna saat dihubungi Kompas.com, Rabu (16/9/2020).
Baca juga: Ayah dan Ibu Bunuh Anak Kandung, Jenazah Dibawa dengan Motor dari Jakarta ke Banten
Irna mengatakan, warga di sekitar rumah kontrakan pelaku tidak menyangka kalau ternyata anak yang mereka cari sudah terkubur di Tempat Pemakaman Umum di Lebak.
Diketahui, pasutri tersebut baru tinggal selama dua bulan di Kota Tangerang.
"Pelaku ini tinggal di Tangerang tanggal 5 Juli, tanggal 5 September dia keluar jadi hanya 2 bulan di Kota Tangerang," kata dia.
Irna mengatakan, saat ini kasus tersebut ditangani oleh Polres Lebak. Pasalnya, kasus tersebut berawal dari penemuan mayat korban di TPU Lebak.
"Saya nggak bisa dapat kronologi lengkap, karena kewenangan Polres Lebak," kata dia.
Kronologi
LH (26) seorang ibu yang tega membunuh anaknya mengaku kesal lantaran korban susah diajarkan saat belajar online.
Kepada penyidik, LH mengaku menganiaya korban hingga tewas.
Baca juga: Fakta Baru, Ibu Bunuh Anak karena Susah Diajari Belajar Online
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Lebak AKP David Adhi Kusuma mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada 26 Agustus 2020 lalu, di rumah kontrakan di Kecamatan Larangan.
"Kami dalami mereka, khususnya kepada almarhum yang merupakan anak kandungnya sendiri dia merasa kesal, merasa anaknya ini susah diajarkan, susah dikasih tahu, sehingga kesal dan gelap mata," kata David kepada Kompas.com di Polres Lebak, Rangkasbitung, Senin (14/9/2020).
David mengatakan, saat itu anaknya tengah belajar online mengerjakan tugas sekolah. Korban duduk di bangku sekolah dasar kelas 1.