Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Pegawai Positif Covid-19, IKEA Alam Sutera Kembali Ditutup Sementara

Kompas.com - 17/09/2020, 15:22 WIB
Tria Sutrisna,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - IKEA Alam Sutera, Kota Tangerang kembali menutup sementara ritelnya setelah ditemukan seorang pegawai positif Covid-19.

Public Relations IKEA Indonesia Ririn Basuki mengatakan, pegawai tersebut diketahui positif Covid-19 sejak beberapa hari lalu, dan kini sudah menjalani isolasi sampai dinyatakan sembuh.

"Ada satu co-worker yang terpapar. dia sudah diisolasi," ujarnya saat dikonfirmasi, Kamis (17/9/2020).

"Yang bersangkutan sudah isolasi selama dua atau tiga hari," sambungnya.

Baca juga: IKEA Alam Sutera Kembali Tutup Sementara, Manajemen: Kami Deep Cleaning

Menurut Ririn, penutupan sementara sudah dilakukan sejak Rabu (16/9/2020) kemarin, untuk proses sterilisasi.

Langkah tersebut diharapkan dapat mengantisipasi terjadinya penularan Covid-19 kedepannya.

"Jadi demi keselamatan dan kesehatan seluruh pengunjung dan karyawan, toko ditutup untuk deep cleaning," ujarnya.

Kendati demikian, tidak dijelaskan kapan IKEA Alam Sutera akan dibuka kembali. Ririn hanya mengatakan bahwa proses sterilisasi seluruh area gedung sudah dilakukan.

Sementara untuk pembukaan kembali IKEA Alam Sutera, lanjut dia, akan diinformasikan lebih lanjut kepada masyarakat.

"Tentunya kami akan informasikan di website IKEA. Yang paling penting adalah kenyamanan dan keselamatan pelanggan dan karyawan, ini yang utama," pungkasnya.

Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Pemkot Tangerang Kembali Tutup 32 GOR dan 9 Lapangan

IKEA Alam Sutera sebelumnya sempat ditutup sementara pada Jumat (28/8/2020) lalu, dengan alasan akan dilakukan pembersihan terhadap toko furniture di tengah pandemi Covid-19.

Menurut Ririn, upaya pembersihan gedung tersebut dilakukan demi mengedepankan kesehatan dan keselamatan bagi para pelanggan.

"Kami belum bisa mengkonfirmasi hal ini (soal karyawan terpapar Covid-19) dan masih menunggu hasil pemeriksaan. Ini karena kesehatan dan keselamatan pelanggan maupun co-worker adalah prioritas kami," ucapnya.

IKEA Alam Sutera juga pernah menutup ritelnya pada 11 Mei 2020.

Penutupan tersebut sebagai imbas dari viralnya video rekaman di media sosial yang menunjukkan bahwa IKEA ramai dikunjungi masyarakat di Kota Tangerang dan didatangi Satpol PP.

Baca juga: Wali Kota Tangerang Khawatir Bandara Soetta Jadi Pembawa Covid-19 dari Luar Daerah

Ririn saat itu mengatakan, keputusan untuk menutup IKEA Alam Sutera dilakukan secara sukarela dan bukan karena pelanggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

"Kami ingin menekankan bahwa tidak ada pelanggaran terhadap ketentuan PSBB yang dilakukan oleh IKEA, dan kami telah mengikuti seluruh kriteria protokol yang diatur dalam PSBB," ujar dia dalam keterangan tertulis, Selasa (12/5/2020).

Perusahaan ritel perabot rumah tangga asal Swedia tersebut kemudian meminta kepada para pelanggannya untuk berbelanja melalui situs online untuk sementara waktu.

"Langkah ini diambil karena IKEA selalu memprioritaskan kesehatan dan keselamatan pelanggan dan co-worker kami," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Megapolitan
Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com