Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stadion Patriot Hanya Tampung Pasien Covid-19 yang Jalani Isolasi

Kompas.com - 17/09/2020, 16:42 WIB
Cynthia Lova,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi menyampaikan, Stadion Patriot Chandrabaga yang kini jadi rumah sakit darurat hanya akan menampung pasien Covid-19 tanpa gejala dan bergejala ringan untuk menjalani isolasi.

Pasien Covid-19 bergejala berat atau punya komorbid (penyakit penyerta) tidak bisa dirawat di Stadion Patriot.

“Skalanya ini dipakai buat ruang isolasi khusus mandiri. Nah kalau dia sakit ternyata tidak ada komorbit masuk ke sini kalau di rumahnya memang tidak memadai. Jadi sudah bisa, di sini sudah bisa dipakai,” kata Rahmat, Kamis (17/9/2020).

Baca juga: Pemkot Bekasi Bakal Jemput Paksa Pasien Covid-19 yang Tolak Isolasi di Stadion Patriot

Dengan Stadion Patriot jadi rumah sakit darurat, Rahmat menyatakan bahwa ada lagi pasien Covid-19 yang diisolasi di tempat tak memadai di Bekasi. Ia memastikan, isolasi mandiri di tempat tak memadai tak diizinkan demi mencegah terjadinya klaster keluarga.

“Kalau memang ada ditemukan (hasil) swab-nya positif, terus keterbatasan fasilitas untuk isolasi mandiri di rumah sakit, ya sudah ke sini (Stadion Patriot),” ujar dia.

Rahmat mengatakan, pasien Covid-19 yang hendak dirawat di Stadion Patriot Chandrabaga akan dijemput tenaga medis.

Namun, ia juga mempersilakan jika ada pasien Covid-19 berstatus tanpa gejala yang langsung datang ke Stadion Patriot.

“Kalau sudah dinyatakan positif, kan dijemput. Kan (kondisinya) tidak mungkin, kalau dinyatakan positif, ya dijemput pakai APD (alat pelindung diri). Kalau ada yang mau seperti waktu itu, dia mau datang sendiri kan, enggak ada masalah,” kata dia.

Baca juga: Relawan Perawat dan Bidan di RS Darurat Stadion Patriot Chandrabaga Diusulkan Gaji Rp 7,5 Juta

Rahmat menjelaskan, ada 57 tempat tidur isolasi di Stadion Patriot. Di ruang intensive care unit (ICU) ada sedikitnya empat tempat tidur. Selebihnya ada diruang isolasi.

 

Puluhan tenaga medis juga disiagakan di tempat itu. Sedikitnya ada 12 perawat dan 8 bidan, serta 10 dokter spesialis, enam dokter umum dan dokter magang. 

Rahmat mengatakan, Pemkot Bekasi telah bekerja sama dengan sejumlah rumah makan untuk persediaan makanan bagi tenaga medis dan perawat. Selain itu ada laundry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com