JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu tersangka pembunuh dan pemutilasi, LAS (27) disebut sudah mengenal lama korban mutilasi Rinaldi Harley Wismanu (33).
Pertemuan LAS dan korban berawal dari aplikasi kencan online, Tinder.
Hal itu disampaikan Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana saat merilis kasus penemuan mayat mutilasi yang ditemukan di Apartemen Kalibata City, Pancoran, Jakarta di Mapolda Metro Jaya, Kamis (17/9/2020).
“Korban dengan saudara LAS ini sudah lama saling mengenal. Mereka mengenal lewat chatting. Saudara LAS chatting dengan korban dengan aplikasi Tinder,” kata Nana.
Baca juga: Polisi Sebut Pembunuh yang Mutilasi Pria di Kalibata City sebagai Pasangan Kekasih
Kemudian, LAS dan RHW pernah beberapa kali bertemu setelah saling mengenal lewat Tinder. RHW juga meminta nomor Whatsapp LAS.
“Kedua sering melakukan chatting menggunakan aplikasi Whatsapp,” kata Nana.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya menangkap pria berinisial DAF (26) dan wanita, LAS (27) yang diduga melakukan pembunuhan dan mutilasi terhadap Rinaldi Harley Wismanu.
Jasad korban ditemukan dengan kondisi tidak utuh di salah satu kamar lantai 16 Tower Ebony Apartemen Kalibata City, Pancoran, Jakarta pada Rabu (16/9/2020) malam.
"DAF ini bisa dikatakan pacar dari LAS juga. Mereka ini ada hubungan atau berpacaran atara DAF dan LAS," ujar Nana.
Baca juga: Fakta Penemuan Mayat Korban Mutilasi di Kalibata City, Berawal dari Pencarian Orang Hilang
Nana menjelaskan, pembunuhan yang berujung mutilasi itu terjadi saat LAS memiliki hubungan dengan korban usai berkenalan melalui salah satu aplikasi pesan singkat.
Setelah beberapa waktu menjalin komunikasi, keduanya bersepakat untuk bertemu di salah satu apartemen kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat pada tanggal 7 September 2020.
Di apartemen tersebut, Rinaldi dihabisi dan dimutilasi oleh DSF dan LAS.
Penemuan jasad tersebut bermula saat anggota dari Polda Metro Jaya menangkap seseorang di Kawasan Depok, Jawa Barat.
Penangkapan tersebut berkaitan dengan adanya laporan orang hilang di Polda Metro Jaya, beberpa waktu lalu.
Setelah olah tempat kejadian perkara (TKP), jasad tersebut dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur untuk diotopsi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.