JAKARTA,KOMPAS.com - Dirlantas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Sambodo Purnomo Yogo menyebut ada kejanggalan dari kasus meninggalnya Briptu ABW di jalan Sapi Perah, Pondok Ranggon, Jakarta Timur.
Fakta itu dikatakan Sambodo ketika menyambangi lokasi ditemukannya AWB pada Kamis (17/9/2020).
"Fakta-fakta yang cukup janggal," kata Sambodo saat ditemui di lokasi.
Baca juga: Polisi Ditemukan Tewas di Pondok Ranggon, Tidak Ada Barangnya yang Hilang
Beberapa fakta yang dianggap janggal oleh Sambodo yakni jarak ditemukannya jasad dan motor korban yang sangat jauh.
"Misal, jarak antara ditemukannya sepeda motor dengan jarak ditemukannya korban cukup berjauhan," kata dia.
Fakta inilah yang membuat dirinya tidak yakin apakah peristiwa ini murni kecelakaan lalu lintas atau tindak kriminal.
Saksi-saksi yang sudah diperiksa polisi pun belum bisa memastikan apa penyebab dari peristiwa ini.
Namun yang dapat dia pastikan saat ini, pihak Reserse Kriminal masih menjadi motor utama penyelidikan.
"Yang melakukan pemeriksaan serse, bukan saya (Ditlantas Polda Metro Jaya)," kata dia
Mega Putri Maharani selaku saudara korban mengatakan ABW awalnya keluar rumah sekitar pukul 02.30 pagi, Kamis (17/9/2020).
Korban bahkan sempat pamit kepada orang tuanya walaupun tak menjelaskan ingin pergi kemana.
Baca juga: Keluarga Pastikan Briptu Andry yang Tewas di Pondok Ranggon Bukan Korban Begal
Saat korban ingin pergi menggunakan sepeda motor, Mega melihat mobil Daihatsu Grandmax berwarna Silver terparkir di depan toko gas samping rumah korban.
Dia sempat menaruh curiga lantaran mobil tersebut sudah ada sejak pukul 02.00 hingga pagi hari.
"Itu mobil dari dini hari sampai pagi masih ada," kata Mega ketika ditemui di rumah korban di kawasan Jalan Raya Pondok Ranggon, Jakarta Timur.
Bahkan Mega sempat bertanya kepada pemilik mobil terkait keberadaannya di sana. Pemilik mobil berdalih sedang menunggu parsel.