Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/09/2020, 20:14 WIB
Cynthia Lova,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, angka kematian atau case fatality rate (CFR) akibat Covid-19 di wilayahnya kini mencapai 3,34 persen.

“Angka kematian Kota Bekasi saat ini 3,34. Satu hari paling tinggi itu ada di tanggal 14 September, ada 7 yang meninggal,” ujar Rahmat kepada wartawan, Kamis (17/9/2020).

Ia mengakui memang ada peningkatan angka kematian selama PSBB dilonggarkan. Rahmat mengatakan, pasien Covid-19 yang meninggal mulai banyak pada bulan Agustus 2020.

Baca juga: 127 RW di Kota Bekasi Masuk Zona Merah Covid-19, Kasus Terbanyak di Teluk Pucung dan Jatibening

Padahal, menurut dia, kasus kematian sempat melandai pada bulan Mei sampai Juli.

“26 Mei sampai Juli, itu zero kematian. Begitu naik di Agustus minggu pertama, dan kedua, minggu ketiga baru ada kematian. Sampai sekarang (tetap meningkat),” kata dia.

Diakui Rahmat, angka kematian meningkat karena banyaknya pergerakan masyarakat selama PSBB dilonggarkan.

Apalagi Kota Bekasi merupakan daerah transit yang banyak dilintasi banyak orang.

Banyaknya masyarakat yang abai terhadap Covid-19 juga menjadi penyebab angka kematian meningkat.

“DKI buka (dilonggarkan), semua buka, kita ini kan transit. Ini kan menyebarkan dari pergerakan orang, kaya gini nih (berkerumun) tidak pakai masker, udah cepat OTG,” ujar Rahmat.

Untuk mengendalikan Covid-19 dan menekan angka kematian di daerahnya, ia meminta masyarakat untuk tetap taat protokol kesehaan dan memakai masker.

Pemkot Bekasi juga akan memperketat RW Siaga.

“Kita harus pakai masker, kan sebenarnya penanganan Covid-19 di RW, terus ketahanan pangan, zero kriminal. Itu kan salah stau ilustrasi untuk melakukan komunikasi dengan masyarakat sebenarnya (untuk taat terapkan protokol kesehatan),” tutur dia.

Baca juga: Warga Nongkrong Setelah Pukul 21.00 WIB di Bekasi Akan Dibubarkan

Berikut rangkuman Kompas.com soal penambahan jenazah yang dimakamkan dengan protap Covid dari Maret hingga 17 September 2020:

1. Maret: 21 jenazah yang dimakamkan dengan protap Covid-19 (3 jenazah Covid-19 dan 18 jenazah protokol Covid-19)

2. April: Bertambah 97 (15 Covid dan 82 protap Covid-19.), jadi 118 jenazah yang dimakamkan dengan protap Covid-19.

Halaman Selanjutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Heru Budi Perintahkan BKD Tindak ASN yang Tak Pakai Kemeja Putih Saat Pelantikan

Heru Budi Perintahkan BKD Tindak ASN yang Tak Pakai Kemeja Putih Saat Pelantikan

Megapolitan
Kamera CCTV di Lanud Halim Rekam Anak Pamen TNI Naik Sepeda Seorang Diri ke Tempat Kematiannya

Kamera CCTV di Lanud Halim Rekam Anak Pamen TNI Naik Sepeda Seorang Diri ke Tempat Kematiannya

Megapolitan
Direlokasi ke Rusunawa Nagrak, Warga Marunda: JakLingko Tidak Masuk, Lansia Jalan 300 Meter

Direlokasi ke Rusunawa Nagrak, Warga Marunda: JakLingko Tidak Masuk, Lansia Jalan 300 Meter

Megapolitan
Tegur ASN yang Tak Pakai Kemeja Putih Saat Dilantik, Heru Budi: Anda Tidak Disiplin!

Tegur ASN yang Tak Pakai Kemeja Putih Saat Dilantik, Heru Budi: Anda Tidak Disiplin!

Megapolitan
Polisi Temukan Kertas Bergambar Milik Anak Pamen TNI AU yang Tewas di Lanud Halim, Korban Merasa Dihargai Saat Main 'Game'

Polisi Temukan Kertas Bergambar Milik Anak Pamen TNI AU yang Tewas di Lanud Halim, Korban Merasa Dihargai Saat Main "Game"

Megapolitan
Masih Menanti Kampung Susun Bayam, Warga: Mau Sampai Kapan di Rusunawa Nagrak?

Masih Menanti Kampung Susun Bayam, Warga: Mau Sampai Kapan di Rusunawa Nagrak?

Megapolitan
Paman Sebut Siswi R Teriak Sebelum Lompat dari Lantai 4 Gedung Sekolah, Ini Kata Polisi

Paman Sebut Siswi R Teriak Sebelum Lompat dari Lantai 4 Gedung Sekolah, Ini Kata Polisi

Megapolitan
Ada 6 Luka Tusuk di Tubuh Anak Pamen TNI AU yang Tewas Terbakar di Lanud Halim

Ada 6 Luka Tusuk di Tubuh Anak Pamen TNI AU yang Tewas Terbakar di Lanud Halim

Megapolitan
Stasiun Gambir Terapkan 'Face Recognition', Penumpang KA Wajib Registrasi KTP dan Sidik Jari

Stasiun Gambir Terapkan "Face Recognition", Penumpang KA Wajib Registrasi KTP dan Sidik Jari

Megapolitan
Sepekan Lebih Tewasnya Anak Pamen TNI di Halim, Polisi Belum Bisa Simpulkan Dibunuh atau Bunuh Diri

Sepekan Lebih Tewasnya Anak Pamen TNI di Halim, Polisi Belum Bisa Simpulkan Dibunuh atau Bunuh Diri

Megapolitan
3 Gudang Dekorasi di Ciputat Tangsel Terbakar, Dipastikan Tak Ada Korban

3 Gudang Dekorasi di Ciputat Tangsel Terbakar, Dipastikan Tak Ada Korban

Megapolitan
Polisi: Tak Ada Bercak Darah dan DNA Lain selain Milik Anak Perwira TNI AU yang Tewas Terbakar di Lanud Hakim

Polisi: Tak Ada Bercak Darah dan DNA Lain selain Milik Anak Perwira TNI AU yang Tewas Terbakar di Lanud Hakim

Megapolitan
Anak Tikam Ayahnya di Cimanggis Depok, Darah Tercecer hingga 10 Meter

Anak Tikam Ayahnya di Cimanggis Depok, Darah Tercecer hingga 10 Meter

Megapolitan
Pekan Ini, Polisi Akan Panggil Saksi dan Pelapor Kasus Anak Mati Batang Otak Usai Operasi Amandel di Bekasi

Pekan Ini, Polisi Akan Panggil Saksi dan Pelapor Kasus Anak Mati Batang Otak Usai Operasi Amandel di Bekasi

Megapolitan
Pemuda Tusuk Ayah Kandung di Cimanggis Depok

Pemuda Tusuk Ayah Kandung di Cimanggis Depok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com