Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sembuh, 16 Pasien di Rumah Lawan Covid-19 Dipulangkan

Kompas.com - 18/09/2020, 22:03 WIB
Tria Sutrisna,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Sebanyak 16 orang yang sebelumnya positif Covid-19 yang dirawat di Rumah Lawan Covid-19 Kota Tangerang Selatan diperbolehkan pulang pada Jumat (18/9/2020) setelah dinyatakan sembuh.

Para pasien tersebut dinyatakan sembuh setelah menjalani isolasi selama lebih dari sepekan dan hasil tes swab terakhirnya negatif Covid-19.

Koordinator Bidang Penanganan Satuan Gugus Tugas Covid-19 Tangerang Selatan (Tangsel), Suhara Manullang mengungkapkan, dari 16 pasien itu, tiga diantaranya merupakan personel TNI.

"Jadi ada kelompok anggota TNI yang mana kita ketahui salah satu tugasnya bersentuhan dengan masyarakat luas. Kemudian ya ada penularan, termasuk ke keluarganya dan rekan kerjanya," ujar Suhara dalam keterangan tertulis, Jumat.

Baca juga: Sembuh, Pelajar hingga Tenaga Medis yang Karantina di Rumah Lawan Covid-19 Dipulangkan

Sementara pasien lainnya rata-rata merupakan warga Tangerang Selatan yang bekerja di luar daerah seperti DKI Jakarta, kemudian terpapar Covid-19.

Suhara tidak dapat memastikan di mana lokasi para pasien itu tadinya tertular virus corona tipe 2 yang menyebabkan Covid-19 itu.

Dengan dipulangkannya 16 pasien tersebut, saat ini masih terdapat 69 orang yang menjalani karantina di Rumah Lawan Covid-19.

Suhara menyebutkan, sampai saat ini Rumah Lawan Covid-19 telah merawat 406 pasien sejak didirikan pada 16 April 2020.

Sebanyak 314 pasien di antaranya sudah dipulangkan. Kemudian terdapat 10 orang yang dialih rawat ke Rumah Sakit Umum (RSU) Tangerang Selatan untuk mendapatkan perawatan intensif.

Ada satu pasien yang dialih rawat ke rumah sakit swasta atas permintaannya sendiri dan satu pasien meninggal dunia.

Jumlah kasus positif Covid-19 di Kota Tangsel hingga Jumat ini sudah mencapai 961 orang.

Dari jumlah tersebut, 792 pasien dinyatakan sembuh. Angka kesembuhan bertambah 15 orang dari data terakhir pada Kamis kemarin.

Angka kematian tidak bertambah, tetap 53 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com