JAKARTA, KOMPAS.com - Hingga saat ini, Polres Bandara Soekarno-Hatta belum menerima laporan terkait kasus pelecehan seksual terhadap seorang perempuan yang sedang melakukan rapid test di Bandara.
Hal itu disampaikan oleh Kasat Reskrim Polres Bandara Soekarno-Hatta Kompol Alexander Yurikho.
"Sampai saat ini belum laporan," kata Alex melalui pesan singkatnya kepada Kompas.com, Minggu (20/9/2020).
Korban kemungkinan sulit untuk membuat laporan lantaran yang bersangkutan berdomisili di Bali.
Namun, Alex mengklaim bahwa penyidik sedang mengumpulkan fakta-fakta terkait kasus yang viral di media sosial tersebut.
Baca juga: Dilecehkan di Bandara Soetta Setelah Rapid Test, Korban Mengaku Trauma Mendalam
"Insya Allah penyelidik Sat Reskrim Polresta Bandara Soetta akan Pro Aktif untuk membuat terang perkara ini dengan melakukan upaya yang bisa dilakukan dalam ranah penyelidikan," ucap Alex.
Adapun kasus ini viral melalui twit korban berinisial LHI lewat akun Twitter-nya, @listongs.
Menurut LHI, peristiwa itu terjadi pada 13 September lalu saat dia hendak terbang dari Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta menuju Nias, Sumatera Utara.
"Saya penerbangannya kan jam 6 (pagi), enggak sempat rapid juga di RS (rumah sakit). Jadi saya di bandara jam 4 pagi, sekalian mau rapid test di bandara," ujar dia kepada Kompas.com, Jumat (18/9/2020) malam.
LHI kemudian melakukan rapid test di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, di fasilitas rapid test yang dimiliki Kimia Farma.
Baca juga: Cerita LHI Mengalami Kekerasan Seksual Saat Rapid Test di Bandara Soekarno-Hatta
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.