Pergeseran tren itu juga sempat disinggung oleh Direktur RSUD Kota Depok, Devi Maryori. Rumah sakit yang ia kelola itu merupakan 1 dari 19 rumah sakit rujukan di Depok yang belakangan kian terisi penuh oleh pasien-pasien Covid-19.
"Kondisi di lapangan terjadi beberapa peningkatan atau ekskalasi yang mereka susah mencari rujukan ICU atau high care," kata Direktur RSUD Kota Depok, Devi Maryori pada 11 September.
"Memang kecenderungannya di akhir-akhir ini, kira-kira sebulan atau 3 minggu terakhir ini, jumlah pasien yang butuh pengawasan itu lebih banyak daripada yang sudah-sudah," kata dia.
Dari segi statistik, Depok mengalami lonjakan pesat kasus suspect/pasien dalam pengawasan (PDP) sebulan terakhir.
Bulan lalu, jumlah PDP yang sedang diawasi di Depok 24 pasien. Kemarin, jumlahnya melesat 754 persen, menjadi 205 pasien.
Novarita tak mau gegabah mencari kesimpulan soal alasan di balik pergeseran tren pasien Covid-19 belakangan ini.
Sejauh dugaannya, pergeseran tren ini besar peluang disebabkan oleh semakin merebaknya kluster keluarga di Depok.
Fenomena ini jamak terjadi tidak cuma di Depok, melainkan juga di kota-kota di Jabodetabek, seiring bebasnya aktivitas warga di luar rumah yang membuat mereka malah membawa pulang virus ke rumah.
"Bisa begitu dugaannya. Jadi orang-orang usia produktif ini pulang ke rumah, lalu menularkan ke (keluarga di) rumahnya yang ada orang lanjut usia," kata Novarita.
Rumah sakit nyaris tak mampu terima pasien
Semakin banyaknya pasien Covid-19 bergejala berat di Depok seyogianya diimbangi dengan ketersediaan ruang perawatan di rumah sakit agar mereka dapat segera ditangani.
Namun, di Depok situasi di lapangan jauh dari ideal. Pasalnya, ruang perawatan pasien Covid-19 di Depok semakin langka sekarang. Ini tentu menjadi momok saat pasien bergejala berat semakin banyak ditemukan.
Berdasarkan data yang diumumkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok, Kamis lalu, keterisian 19 rumah sakit rujukan Covid-19 di Depok sudah hampir menyentuh 80 persen.
Kapasitas tempat tidur pasien Covid-19 bergejala ringan sudah terisi 153 dari 229 tempat tidur (66,81 persen).
Kapasitas tempat tidur pasien Covid-19 bergejala ringan sudah terisi 147 dari 185 tempat tidur (79,46 persen).