Kapasitas tempat tidur pasien Covid-19 bergejala berat sudah terisi 24 dari 32 tempat tidur (75 persen).
Lalu, keadaan darurat dijumpai pada okupansi ICU khusus Covid-19 yang telah terisi 24 dari kapasitas 25 tempat tidur (96 persen).
Depok perlu sesegera mungkin menambah kapasitas tempat tidur pasien Covid-19, namun hal itu sia-sia belaka tanpa penambahan tenaga medis.
Untuk menyiasatinya, Pemerintah Kota Depok klaim sedang menjajaki komunikasi dengan organisasi profesi dokter (IDI) dan perawat (PPNI).
Akan tetapi, tambahan tenaga medis tak bakal terwujud dalam 1-2 hari, sebab butuh pendataan dan pemetaan yang jeli soal kompetensi mereka.
Selagi kapasitas rumah sakit belum ditambah, Depok terpaksa merujuk pasien-pasien Covid-19 yang tak dapat ditampung di dalam kota ke kota lain, seperti Bogor, Bekasi, atau Jakarta.
Novarita mengamini bahwa lonjakan kematian pasien Covid-19 di Depok mungkin berkaitan dengan situasi rumah sakit yang mulai kewalahan menerima pasien Covid-19.
Namun, ia enggan menyebutnya sebagai penyebab tunggal. Ia tak bisa memastikan bahwa lonjakan kematian pasien Covid-19 di Depok disebabkan hanya karena antrean pasien menuju ruang perawatan.
"Saya perlu data yang lebih akurat. Takutnya saya analisisnya enggak tepat," ujar Novarita.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.