Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenazah Korban Mutilasi Dibawa Keluarga ke Sleman, Yogyakarta

Kompas.com - 21/09/2020, 07:32 WIB
Egidius Patnistik

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Keluarga membawa jenazah Rinaldi Harley Wismanu (RHW), korban pembunuhan sekaligus mutilasi, ke kampung halamannya.

Jenazah korban dibawa keluarga pada Minggu (20/9/2020) sore setelah proses otopsi oleh tim forensik Rumah Sakit Polri, Kramat jati, Jakarta Timur selesai dilakukan.

Kuasa hukum korban, Saud, mengatakan jenazah korban dibawa ke Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, menggunakan ambulans dari Rumah Sakit Polri Kramat Jati.

"Alhamdulillah hari ini sudah melakukan surat pelepasan jenazah. Hari ini kami akan menuju Yogyakarta, tepatnya Sleman untuk pemakaman jenazah," kata Saud di lokasi kemarin sore.

"Ini kami berterima kasih kepada pihak yang berwajib, karena sudah membantu semua ini dengan cepat. Kalau enggak salah 2 atau 3 hari ya," tambahnya.

Baca juga: Polisi Gelar Rekonstruksi Kasus Mutilasi yang Dilakukan Pasangan Kekasih

Saud menuturkan, keluarga korban sangat bersedih. Kepergian korban yang mendadak, membuat keluarga terpukul.

"Dia di kantor tidak ada masalah. Semua dilaksanakan dengan sangat baik.... Jadi memang mengagetkan dan sangat mengagetkan. Dari pihak keluarga sangat bersedih dan sangat mengagetkan," ungkap Saud.

Saud mengenal korban sebagai rekan kerja sekaligus teman.

"Saya secara pribadi sangat kehilangan dan bersedih atas meninggalnya selaku teman saya juga, teman kerja, teman di luar kerja juga. Sangat mengagetkan sekali karena dia sosok yang baik, supel dan selaku manajer HRD dia adalah sosok yang patut untuk dicontoh," ujar Saud.

Rinaldi menjadi korban pembunuhan dan mutilasi pada 9 September 2020. Jenazahnya dimutilasi hingga 11 bagian dan baru ditemukan pada 16 September di Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan.

Polisi telah menetapkan DAF (26) dan LAS (26) menjadi tersangka pembunuhannya.

Rinaldy lahir dan besar di Yogyakarta, tepatnya di Dusun Nologaten, Kelurahan Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

Pria kelahiran 1988 tersebut merupakan anak pertama. Dia dikenal sebagai orang yang supel, pintar, dan penuh tanggung jawab.

Paman Rinaldi, Hutabarat menceritakan semenjak kecil korban tumbuh dan berkembang bersama keluarganya di Nologaten.

"Dia (korban) sejak kecil kumpul sama saya dan keluarga. Anaknya pintar dan penyayang keluarga," katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Megapolitan
Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk 'Trading'

Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk "Trading"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com