JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi masih menyelidiki kasus kaburnya seorang narapidana bandar narkoba, Cai Changpan dari Lembaga Pemasyarakatan (lapas) Kelas 1 Kota Tangerang.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus menjelaskan Kepolisian telah bekerjasama dengan pihak lapas untuk mengusut kasus itu.
Saat ini, sejumlah saksi diperiksa terkait kaburnya napi yang divonis mati itu. Salah satunya napi yang berada satu kamar dengan Cai Changpan.
"Ada beberapa sudah dimintai keterangan, dari petugas lapas itu sendiri dan napi yang satu sel dengan bersangkutan," ujar Yusri, Senin (21/9/2020).
Baca juga: Napi Bandar Narkoba Lapas Tangerang Sudah 2 Kali Kabur
Berdasarkan keterangan napi itu, kalau Cai Changpan sudah merencanakan pelarian sejak enam bulan lalu.
Rencana Cai Changpan itu bersamaan dengan adanya pembangunan dapur di dalam lapas. Alat galian dalam pembangunan itu diduga dimanfaatkan Cai Changpan untuk melarikan diri.
Saat ini, alat bangunan berupa obeng dan linggis yang menjadi bukti pelarian Cai Changpan itu sudah diamankan oleh polisi.
"Memang di dalam sel lapas itu sedang ada pembangunan dapur. Beberapa alat sudah kita sita," katanya.
Hingga kini, polisi masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui apakah ada keterlibatan pihak luar terkait pelarian narapidana itu.
Baca juga: Polisi Periksa 4 Pegawai Lapas Terkait Kaburnya Bandar Narkoba di Tangerang
"Kita bentuk tim untuk penyelidikan, Apakah ada kemungkinan keterlibatan yang lain, nanti kita tunggu saja hasilnya seperti apa," katanya.
Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Sugeng Hariyanto sebelumnya mengatakan, pihaknya akan memeriksa sejumlah pekerja dalam pembangunan dapur di lapas tersebut.
"Kita masih memnta data ke lapas siapa saja yang kerja untuk bangun dapur," kata Sugeng.
Sebelumnya, seorang narapidana bernama Cai Changpan alias Cai Ji Fan kabur dari Lembaga Pemasyarakatan Kelas 1 Kota Tangerang.
Kepala Lapas Kelas I Tangerang Jumadi mengatakan, Cai Changpan kabur dengan membuat jalur tikus di gorong-gorong Lapas.
"Iya (kabur)," kata Jumadi saat dihubungi Kompas.com.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.