Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER JABODETABEK] Warga Mengamuk Saat Terjaring Razia Masker di Bekasi | Kejanggalan Napi Kabur dari LP Tangerang

Kompas.com - 24/09/2020, 08:32 WIB
Sabrina Asril

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Operasi Yustisi yang digelar besar-besaran di berbagai area di kawasan Jabodetabek telah menjaring ribuan para pelanggar protkol kesehatan.

Namun, tak semua warga yang terjaring razia itu, menerima dengan lapang dada didenda atau disanksi kerja sosial.

Ada warga juga yang menolak dan justru menghardik petugas yang menangkap basahnya dirinya tak memakai masker saat berkendara. Peristiwa itu terjadi dalam Operasi Yustisi yang dilakukan di perempatan Wisma Asri, Bekasi Utara, pada Rabu (23/9/2020).

Baca juga: Lima Orang Terpapar Covid-19, Sidang di PN Kota Bekasi Ditunda

Berita tersebut menjadi berita terpopuler di Megapolitan Kompas.com sepanjang kemarin.

Isu lainnya yang juga mendapat perhatian yakni soal terbongkarnya klinik aborsi ilegal di Jakarta Pusat yang sudah menggugurkan lebih dari 32.000 janin dan meraup keuntungan sampai Rp 10 miliar dalam tiga tahun.

Berikut empat berita terpopuler di Megapolitan Kompas.com sepanjang kemarin:

1. Warga Bekasi marah ditangkap petugas karena tak pakai masker

Polres Metro Bekasi Kota menggelar operasi yustisi di perempatan Wisma Asri, Bekasi Utara, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (23/9/2020).

Operasi yang menyasar pelanggar protokol kesehatan tersebut digelar disertai dengan sidang di tempat.

Mereka yang kedapatan tak mengenakan masker, seperti biasa, di data dan diminta menandatangi pernyataan tertulis agar tidak mengulangi kesalahan.

Baca juga: Sebuah Klinik Aborsi Ilegal di Jakarta Pusat Gugurkan 32.760 Janin dan Raup Rp 10 Miliar

Terdapat seorang pelanggar yang mengamuk saat dihentikan petugas kepolisian lantaran kedapatan tak mengenakan masker saat razia digelar.

Pelanggar yang marah tersebut bergumam dan mengatakan 'penghianat' kepada petugas yang berjaga di lokasi.

"Salah apa gue, cuman tidak menggunakan masker doang. Penghianat semua yang di sini," kata pria tersebut di lokasi.

Setelah didata, ia kembali bergumam dan mengancam akan menghancurkan dunia.

"Kalau perlu dunia gue ancurin, biar sekalian nih. Pengkhianat lo semua," ungkapnya.

Total sebanyak 15 pelanggar terjaring razia operasi Yustisi Prokotol Kesehatan oleh tim gabungan.

Baca selengkapnya di sini.

2. Kejanggalan kasus kaburnya bandar narkoba di LP Tangerang

Wakil Ketua Komisi III DPR RI Desmond J Mahesa menilai aneh peristiwa kaburnya terpidana mati kasus narkoba Cai Changpan dari Lapas Kelas I Tangerang.

Changpan alias Cai Ji Fan alias Antoni diketahui menggali lubang yang menembus selokan di luar lapas.

Desmond mengatakan, keanehan pertama adalah narapidana tersebut menggali tanah dari lokasi sel, namun tidak ada bekas galian tanah sama sekali.

Baca juga: Rekam Jejak Napi Kabur dari Lapas Tangerang, Divonis Mati karena Sabu 110 Kilogram

"Pertama tidak mungkin kalau orang menggali (bekas) tanahnya nggak ada," ujar dia dalam keterangan suara diterima Kompas.com, Rabu (23/9/2020).
Desmond menambahkan, hal yang lebih janggal, napi tersebut menggali lubang dengan ukuran sekitar 20x30 sentimeter secara vertikal sedalam 3 meter.

"Itu enggak masuk akal, jadi menggali 3 meter ke bawah perlu berapa tanah (harus dibuang)," kata dia.

"Jadi kayak manusia cacing ini sebenarnya, tanahnya dimakan," kata dia.

Baca selengkapnya di sini.

Klinik aborsi di Jalan Paseban Raya Nomor 61, Paseban, Senen, Sabtu (15/2/2020).Kompas.com/CYNTHIA LOVA Klinik aborsi di Jalan Paseban Raya Nomor 61, Paseban, Senen, Sabtu (15/2/2020).

3. Klinik aborsi ilegal di Jakpus gugurkan lebih dari 32.000 janin

Klinik aborsi ilegal yang digerebek di Jalan Percetakan Negara III, Jakarta Pusat, Rabu (9/9/2020) ternyata sudah beroperasi sejak tahun 2017.

"Klinik ini sudah menjalani praktik sejak 2017," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus saat rilis yang disiarkan secara daring, Rabu (23/9/2020).

Selama menjalani praktik sejak tiga tahun silam, sekitar 32.760 janin yang digugurkan dari pasien yang datang.

Pelaku mengaku bahwa setiap harinya mereka bisa melayani hingga enam pasien.

Baca juga: Praktik Aborsi Ilegal di Jakarta Pusat Dilakukan Dokter Abal-abal

 

"Dihitung dari 2017, ada 32.760 janin yang sudah digugurkan. Ini yang sudah kita hitung sementara," kata Yusri.

Namun, polisi masih mendalami catatan buku pasien yang menjadi barang bukti untuk mengetahui jumlah janin selama klinik tersebut beroperasi.

"Kita masih dalami lagi karena memang ada bukti-bukti lagi karena memang biasanya mereka masukkan dalam buku-buku," ucap Yusri.

Baca selengkapnya di sini.

4. Puluhan napi bandar narkoba di LP Tangerang dipindahkan ke sel khusus

Puluhan narapidana bandar narkoba di Lapas Kelas I Tangerang dipindahkan ke lapas lain yang memiliki standar keamanan maksimal.

Kepala Bagian Humas dan Protokol Dirjen Pemasyarakatan Rika Aprianti mengatakan 58 narapidana bandar narkoba dan 2 narapidana pidana umum dipindahkan pada 22 September kemarin.

"Narapidana yang dipindahkan adalah narapidana dengan kategori pidana hukuman paling tinggi, seumur hidup, dan (hukuman) mati," kata dia dalam keterangan tertulis, Rabu (23/9/2020).

Baca juga: Kakanwil Kemenkumham Sebut Tak Masuk Akal Napi Bikin Terowongan untuk Kabur dari Lapas Tangerang

Rika menjelaskan, dari total 60 narapidana tersebut, 30 di antaranya dipindahkan ke Lapas Kelas I Batu dengan status lapas super maximum security dan 30 lainnya dipindahkan ke Lapas Kelas IIA Cilegon.

Pemindahan napi dari Lapas Kelas I Tangerang terjadi tak lama setelah peristiwa kaburnya narapidana bernama Cai Changpan alias Cai Ji Fan dari lapas tersebut. Meski demikian, Rika mengatakan pemindahan ini tidak terkait dengan kejadian itu.

Sebelumnya sudah ada 300 napi bandar narkoba dari daerah Banten, DKI Jakarta, Lampung, dan Kalimantan Barat yang juga dipindahkan ke lapas lain.

Baca selengkapnya di sini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com